Di zaman dahulu, sebelum ilmu
kedokteran mengetahui asal muasal dan penyebab Demam Berdarah Dengue, orang
yang terkena penyakit demam berdarah atau istilah medisnya Dengue
Haemorrhagic Fever, disebabkan oleh arwah jahat. Hal ini lah yang
menjadi cikal bakal kata “dengue” diambil. Kata “dengue” berasal dari bahasa
Swahili yang artinya “berhati-hati.” Mengapa demikian? Karena orang yang
terkena demam berdarah akan mengalami nyeri tulang yang teramat sangat sehingga
membuat si penderita berjalan dengan berhati-hati.
Di zaman sekarang, apalagi akhir-akhir
ini di saat musim hujan telah tiba akan banyak tempat-tempat air tergenang di
lingkungan kita yang luput dari perhatian. Hal itu akan mengundang jentik-jentik
nyamuk penyebab demam berdarah dengue untuk berkembang biak.
Musim
penghujan sebenarnya hanya salah satu faktor penguat terjadinya DBD, faktor
utama yang menjadi pemicu adalah perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat itu
sendiri. Semakin mereka dapat meningkatkan kebersihan lingkungannya, maka
semakin kecil kemungkinan wabah DBD terjadi di suatu tempat.
Virus
Dengue tergolong di dalam ARBOVIRUS (Arthropoda borne Virus).
Dimana nyamuk sebagai penghantar dari virus tersebut, yang akan menularkan penyakit
demam berdarah kepada individu yang lain, adalah Aedes aegypti yang senang
tinggal di dalam rumah dan Aedes
albopictus yang lebih senang hidup di semak dan pekarangan rumah.
Seorang yang telah terjangkit virus ini akan mengalami gangguan pada pembuluh
darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga menyebabkan
perdarahan-perdarahan.
Ket gambar: Siklus perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD
Nyamuk
dewasa betina mengisap darah manusia setelah matahari terbit, yaitu pukul
8.00-10.00 dan sebelum matahari terbenam, yaitu 15.00-17.00.
Penyakit
demam berdarah sering berujung pada kematian dikarenakan faktor kelalaian dan
terlambat memberikan pengobatan. Hal itu dipicu oleh kurangnya pemahaman
mengenai gejala demam berdarah itu sendiri. Karena itu penting bagi kita untuk
mengetahui apa saja gejala-gejala penyakit ini.
Berikut
ini gejala-gejala penyakit Demam Berdaran Degue (DBD) yang harus diwaspadai:
- Mendadak panas tinggi selama 2 - 7 hari, tampak lemah lesu suhu badan antara 38ºC sampai 40ºC atau lebih.
- Tampak binti-bintik merah pada kulit dan jika kulit direnggangkan bintik merah itu tidak hilang.
- Kadang-kadang perdarahan di hidung (mimisan).
- Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah.
- Tes Torniquet positif. Tes ini untuk menilai kerapuhan dinding kapiler darah dengan cara melakukan pembendungan pada bagian lengan atas selama 10 menit.
- Adanya perdarahan yang petekia, akimosis atau purpura.
- Kadang-kadang nyeri ulu hati, karena terjadi perdarahan di lumbung.
- Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin Berkeringat
- Perdarahan selaput lendir mukosa (hidung, mulut), alat cerna gastrointestinal, tempat suntikan atau di dubur.
Ket: test torniquet positif ditunjukkan oleh tangan sebelah kanan.
Langkah
awal yang dapat Anda lakukan apabila salah satu anggota keluaraga Anda
terjangkit penyakit DBD adalah:
1.
Minum lebih banyak 1,5 sampai 2 liter
air dalam 24 jam.
2.
Untuk menurunkan suhu tubuh penderita
dapat diberikan kompres hangat di dahi atau ketiak.
3.
Bila perlu berikan obat penurun panas
seperti parasetamol atau ibuprofen dan segera bawa ke dokter terdekat.
4.
Beristirahat penuh selama mengalami
demam sampai demam menurun atau sampai kondisi membaik.
Para
ilmuwan terus berusaha untuk menciptakan vaksin dan antivirus untuk melindungi
manusia dari virus penyebab demam berdarah dengue ini. Tapi ada baiknya kita
tidak menunggu ilmuwan untuk terlebih dahulu berhasil menemukan vaksin
tersebut, kita harus mewaspadai terjadinya serangan virus DBD di lingkungan
tempat tinggal kita dengan cara:
→
Kuras bak mandi setidaknya seminggu sekali walaupun bak mandi masih bersih.
Karena nyamuk aedes aegypti senang berkembang biak di air bersih
→
Pangkas rumput-rumput liar, karena air yang tergenang di dalamnya dapat menjadi
tempat nyamuk berkembang biak dengan cepat.
→
Tutup bak penampunagn air seperti gentong, tempayan dan baki penampungan air
lainnya.
→
Segera buang kaleng-kaleng bekas dan apa saja yang bisa menjadi sarang nyamuk
bertelur.
→
Jangan biarkan pakaian menggantung lama di belakang pintu kamar Anda.
→
Abatisasi, yaitu dengan menaburkan bubuk abate ke dalam bak mandi atau tempat
penampungan air.
→
Lakukan penyemprotan (fogging) apabila sudah terjangkit kasus DBD. Penyemprotan
dilakukan sejauh radius 100 meter dari lokasi pasien DBD.
Whatever
you do may seem insignificant, but it is most important that you do it. –
Mahatma Gandhi
Seperti
kata Mahatma Gandhi di atas, hal-hal kecil yang kita lakukan seperti dijelaskan
pada poin-poin di atas memang tampak tidak penting, tapi sebenarnya tindakan
kecil itulah yang dapat mengurangi resiko terjangkit penyakit DBD di lingkungan
kita. Jadi mulailah lakukan langkah awal pencegahan dari hal terkecil sebelum
semua terlambat!
Sumber:
WHO. Dengue Hemorrhagic Fever :
diagnosis, treatment, prevention and control. Geneva, 1997.
0 comments:
Post a Comment