Friday, 20 November 2015

Di zaman dahulu, sebelum ilmu kedokteran mengetahui asal muasal dan penyebab Demam Berdarah Dengue, orang yang terkena penyakit demam berdarah atau istilah medisnya Dengue Haemorrhagic Fever, disebabkan oleh arwah jahat. Hal ini lah yang menjadi cikal bakal kata “dengue” diambil. Kata “dengue” berasal dari bahasa Swahili yang artinya “berhati-hati.” Mengapa demikian? Karena orang yang terkena demam berdarah akan mengalami nyeri tulang yang teramat sangat sehingga membuat si penderita berjalan dengan berhati-hati.

Di zaman sekarang, apalagi akhir-akhir ini di saat musim hujan telah tiba akan banyak tempat-tempat air tergenang di lingkungan kita yang luput dari perhatian. Hal itu akan mengundang jentik-jentik nyamuk penyebab demam berdarah dengue untuk berkembang biak.

Musim penghujan sebenarnya hanya salah satu faktor penguat terjadinya DBD, faktor utama yang menjadi pemicu adalah perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat itu sendiri. Semakin mereka dapat meningkatkan kebersihan lingkungannya, maka semakin kecil kemungkinan wabah DBD terjadi di suatu tempat.

Virus Dengue tergolong di dalam ARBOVIRUS (Arthropoda borne Virus). Dimana nyamuk sebagai penghantar dari virus tersebut, yang akan menularkan penyakit demam berdarah kepada individu yang lain, adalah Aedes aegypti yang senang tinggal di dalam rumah dan Aedes albopictus yang lebih senang hidup di semak dan pekarangan rumah. Seorang yang telah terjangkit virus ini akan mengalami gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga menyebabkan perdarahan-perdarahan.


Ket gambar: Siklus perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD


Nyamuk dewasa betina mengisap darah manusia setelah matahari terbit, yaitu pukul 8.00-10.00 dan sebelum matahari terbenam, yaitu 15.00-17.00.

Penyakit demam berdarah sering berujung pada kematian dikarenakan faktor kelalaian dan terlambat memberikan pengobatan. Hal itu dipicu oleh kurangnya pemahaman mengenai gejala demam berdarah itu sendiri. Karena itu penting bagi kita untuk mengetahui apa saja gejala-gejala penyakit ini.

Berikut ini gejala-gejala penyakit Demam Berdaran Degue (DBD) yang harus diwaspadai:
  1. Mendadak panas tinggi selama 2 - 7 hari, tampak lemah lesu suhu badan antara 38ºC sampai 40ºC atau lebih.
  2. Tampak binti-bintik merah pada kulit dan jika kulit direnggangkan bintik merah itu tidak hilang.
  3. Kadang-kadang perdarahan di hidung (mimisan).
  4. Mungkin terjadi muntah darah atau berak darah.
  5. Tes Torniquet positif. Tes ini untuk menilai kerapuhan dinding kapiler darah dengan cara melakukan pembendungan pada bagian lengan atas selama 10 menit.
  6. Adanya perdarahan yang petekia, akimosis atau purpura.
  7. Kadang-kadang nyeri ulu hati, karena terjadi perdarahan di lumbung.
  8. Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin Berkeringat
  9. Perdarahan selaput lendir mukosa (hidung, mulut), alat cerna gastrointestinal, tempat suntikan atau di dubur.



Ket: test torniquet positif ditunjukkan oleh tangan sebelah kanan.


Langkah awal yang dapat Anda lakukan apabila salah satu anggota keluaraga Anda terjangkit penyakit DBD adalah:
1.    Minum lebih banyak 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam.
2.    Untuk menurunkan suhu tubuh penderita dapat diberikan kompres hangat di dahi atau ketiak.
3.    Bila perlu berikan obat penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen dan segera bawa ke dokter terdekat.
4.    Beristirahat penuh selama mengalami demam sampai demam menurun atau sampai kondisi membaik.

Para ilmuwan terus berusaha untuk menciptakan vaksin dan antivirus untuk melindungi manusia dari virus penyebab demam berdarah dengue ini. Tapi ada baiknya kita tidak menunggu ilmuwan untuk terlebih dahulu berhasil menemukan vaksin tersebut, kita harus mewaspadai terjadinya serangan virus DBD di lingkungan tempat tinggal kita dengan cara:
→ Kuras bak mandi setidaknya seminggu sekali walaupun bak mandi masih bersih. Karena nyamuk aedes aegypti senang berkembang biak di air bersih
→ Pangkas rumput-rumput liar, karena air yang tergenang di dalamnya dapat menjadi tempat nyamuk berkembang biak dengan cepat.
→ Tutup bak penampunagn air seperti gentong, tempayan dan baki penampungan air lainnya.
→ Segera buang kaleng-kaleng bekas dan apa saja yang bisa menjadi sarang nyamuk bertelur.
→ Jangan biarkan pakaian menggantung lama di belakang pintu kamar Anda.
→ Abatisasi, yaitu dengan menaburkan bubuk abate ke dalam bak mandi atau tempat penampungan air.
→ Lakukan penyemprotan (fogging) apabila sudah terjangkit kasus DBD. Penyemprotan dilakukan sejauh radius 100 meter dari lokasi pasien DBD.

Whatever you do may seem insignificant, but it is most important that you do it. – Mahatma Gandhi

Seperti kata Mahatma Gandhi di atas, hal-hal kecil yang kita lakukan seperti dijelaskan pada poin-poin di atas memang tampak tidak penting, tapi sebenarnya tindakan kecil itulah yang dapat mengurangi resiko terjangkit penyakit DBD di lingkungan kita. Jadi mulailah lakukan langkah awal pencegahan dari hal terkecil sebelum semua terlambat!

Sumber:

WHO. Dengue Hemorrhagic Fever : diagnosis, treatment, prevention and control. Geneva, 1997.

0 comments:

Post a Comment