Friday 6 June 2014

Sulit memulai tidur di malam hari? Mungkin itu salah satu dari 90 jenis gangguan tidur. Apa saja yang tergolong gangguan tidur? Mengapa gangguan tidur tersebut terjadi dan bagaimana cara mengatasinya?
Berikut kami tampilkan gangguan tidur yang paling sering dikeluhkan :

  1. Insomnia :
    • Merupakan gangguan kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur sehingga kualitas dan kuantitas tidur  berkurang.
    • Wanita 1,4 kali lebih sering terkena dibandingkan pria.
    • Berdasarkan penyebabnya, insomnia terbagi atas:
      • Insomnia primer yang belum diketahui secara pasti penyebabnya.
      • Insomnia sekunder, yang dapat disebabkan oleh stress, gangguan jiwa, penyakit kronis atau efek samping obat.
  2. Hypersomnia :
    • Merupakan gangguan berupa rasa kantung yang berlebihan saat seseorang seharusnya terjaga.
    • Kondisi ini dapat disebabkan oleh :
      • Kualitas tidur yang buruk, yang juga dapat disebabkan oleh sleep apnea atau efek samping obat.
      • Kuantitas tidur yang kurang.
      • Penyakit seperti hipotiroid berat (miksedema), hipoksia (kurang oksigen) atau hiperkapnea (kelebihan CO2).
  3. Sleep Apnea :
    • Merupakan gangguan berupa henti napas yang berlangsung saat tidur.
    • Kondisi ini biasanya ditandai dengan adanya dengkur yang keras, bersifat sementara, singkat, diikuti episode henti napas yang berlangsung lebih dari 10 detik sehingga penderita bisa mengalami hipoksia (kekurangan oksigen) atau terbangun berkali-kali.
    • Sleep apnea bisa terjadi pada kondisi :
      • Penderita berbaring terlentang, di mana jalan napas tertutup jaringan lunak, misalnya pangkal lidah.
      • Menurunnya kekuatan otot jalan napas pada mereka yang sudah berusia lanjut.
      • Obat-obatan yang menekan fungsi saraf pusat.
      • Penggunaan alkohol.
    • Ada tiga bentuk sleep apnea yaitu: sindrom apnea tidur obstruktif (Obstructive Sleep Apnea), sindroma apnea tidur sentral dan sindrom hipoventilasi alveolar sentral.
  4. Parasomnia :
    • Merupakan perilaku aneh dan tidak lazim yang terjadi saat tidur. Biasanya terjadi pada waktu peralihan fase tidur atau peralihan antara waktu tidur dan bangun.
      • Pada usia muda dapat berupa somnambulism (sleep walking) dan sleep terrors.
      • Pada usia tua dapat berupa mimpi buruk dan nocturnal leg cramps (kram kaki saat tidur).
      • Lainnya berupa sleep bruxism (gigi bergesekan dan mengeluarkan bunyi), nocturnal enuresis, sleep talking (menggigau), nocturnal confusion dan REM Sleep Behavior Disorder (RSBD).
    • Parasomnia sering dipicu oleh obat-obatan. Nocturnal leg cramps sering dipicu oleh kafein dan alkohol.
  5. Gangguan pergerakan nocturnal (nocturnal movement disorder), yang terbagi atas :
    • Restless Leg Syndrome (RLS), ditandai dorongan yang kuat untuk memindah-mindah kaki secara cepat ketika mau masuk tidur. Penderita sering mengeluh kaki terasa sakit sehingga terbangun dan berjalan untuk mengurangi rasa sakit. Hal ini membuat penderita kesulitan untuk tidur. Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Beberapa faktor risiko antara lain : kekurangan vitamin terutama vitamin B, neuropati perifer (kaki diabetes atau uremik pada gagal ginjal), Parkinson, varises, radikulopati lumbosakral, hipoglikemi, hipotiroid, rematik dan asupan kafein yang berlebihan.
    • Periodic Limb Movement Disorder (PLMD) atau Mioklonus Nokturna, ditandai dengan gerakan kaki berulang, stereotipi dan durasi pendek. Gerakannya fleksi cepat dan periodik berlangsung 2-4 detik. Penyebabnya belum jelas. Beberapa faktor risiko antara lain usia lanjut, defisiensi besi dan faktor keturunan (genetik).
Bagaimana cara mengatasi ganguan tidur? Simak dalam artikel Mengatasi Gangguan Tidur Secara Aman Tanpa Efek Samping.


Tara Relaxan


TARA Relaxan, kombinasi nutrisi seimbang dari bahan alami untuk membantu Anda menikmati tidur berkualitas, tubuh rileks dan Anda pun terhindar dari stress.
Selengkapnya ...