Saturday, 16 August 2014



Belum lama kini kita dikejutkan dengan kematian seorang aktor terkenal Robin William. Robin William diduga tewas akibat bunuh diri di kediamannya sendiri saat jenazahnya ditemukan pada hari Senin tanggal 11 Agustus 2014 waktu setempat.
Sungguh tragis, seorang aktor yang dalam berbagai perannya mampu menghibur banyak orang harus meninggal karena depresi dan bunuh diri.

Depresi mungkin saja 'membunuh', namun jangan mengartikan depresi sebagai penyebab utama seseorang melakukan tindakan bunuh diri.
Lalu bagaimana dengan stress? Apa beda antara stress dengan depresi?
Depresi adalah suatu kondisi kejiwaan yang terguncang akibat perasaan sedih dan lelah yang teramat sangat. Kondisi ini dapat menghilangkan semangat, mengganggu berbagai aktivitas dan membuat seseorang malas melakukan apa pun bahkan kehilangan gairah untuk hidup. Itulah yang memicu penderita depresi melakukan aksi bunuh diri.
Sementara stress adalah suatu reaksi tubuh terhadap situasi yang sulit atau menekan. Kondisi stress lebih mudah terdeteksi secara fisik, misalnya penderita mengalami sakit kepala, maag, diare, insomnia, pelupa, gugup, dsb.


Beberapa penyebab depresi di antaranya :
  1. Kematian atau kehilangan orang-orang yang dicintai.
  2. Bencana alam atau korban kekerasan dan tidak asusila.
  3. Kehilangan pekerjaan.
  4. Pikiran negatif, misalnya tidak puas atas kehidupan yang dimiliki saat ini.
  5. Tekanan dari orang-orang di sekitarnya atau kesulitan berinteraksi dengan lingkungan.
  6. Konsumsi alkohol dan narkoba.


Gejala depresi jauh lebih besar daripada sekadar perasaan sedih, dan biasanya termasuk: hilangnya minat dan kesenangan terhadap kegiatan normal, lekas marah, agitasi atau gelisah, gairah seks yang menurun, konsentrasi berkurang, insomnia atau tidur berlebih dan mengalami kelelahan dan kelesuan kronis, menurut Mayo Clinic.

Data dari WHO, memperkirakan ada sekitar 450 juta orang di seluruh dunia menderita gangguan kestabilan mental, dan dari jumlah itu, maka sekitar 121 juta orang yang menderita depresi.
Depresi yang berat bisa menyebabkan penderitanya membunuh dirinya sendiri, yang menurut data WHO ada sekitar 850.000 orang setiap tahun yang melakukan bunuh diri karena depresi.
Depresi juga merupaka faktor utama penyebab kecacatan mental yaitu kehilangan produktivitas, sayangnya hanya 25% saja dari penderita depresi yang bisa mendapatkan pengobatan yang efektif.

Meskipun Washington University menyatakan jumlah wanita penderita depresi lebih banyak dibandingkan laki-laki, namun laki-laki yang menderita depresi lebih besar kemungkinannya untuk melakukan pelarian ke alkohol dan narkoba. Gejala depresi pada laki-laki biasanya lebih sulit dikenali oleh orang lain, dan juga sering tidak disadari oleh diri sendiri.



Ada beberapa cara sangat sederhana yang bisa membantu kita mengatasi masalah stress dan depresi mental yaitu :
Hidup sehat secara fisik, juga hidup sehat secara mental dan kejiwaan, dengan cara relaksasi pikiran dan jiwa kita dengan cara sederhana, misalnya :
  • Jangan menuntut diri kita berlebihan dengan target dan tujuan yang tidak realistis.
  • Bersedia secara tulus, memaafkan orang lain dan juga diri kita sendiri.
  • Berpikiran positif terhadap kesuksesan, tetapi lebih penting lagi terhadap kegagalan.
  • Tahu batas kemampuan diri kita, lakukan yang terbaik yang kita mampu.
  • Mempunyai kepercayaan terhadap hari esok dan juga mukjizat.
  • Berdoa dan bersyukur atas berkat yang sudah Tuhan berikan kepada kita.
Dokter terbaik yang dapat mengatasi depresi adalah penderita itu sendiri, di mana penderita mampu menerima kenyataan akan kehidupan dan bersyukur atas segala hal yang dimilikinya. Suplemen dan pengobatan dokter  diperlukan sebagai pendukung, karena tidak semua penderita mampu kembali 'berdiri tegak' saat mengalami depresi.

3 comments:

  1. Apakah penyakit depresi itu bisa sembuh total???

    ReplyDelete
  2. Apakah penyakit depresi itu bisa sembuh total???

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepengetahuan saya untuk penyembuhan penderita depresi itu tergantu penderita
      tapi ada solusi untuk menguranginya
      1. temukan teman sharing
      2. konsumsi suplemen seperti relaxan
      selengkapnya bisa baca di sini http://www.taranatureepa.co.id/produk-tara/tara-relaxan/

      semoga bermanfaat :)

      Delete