Thursday, 26 November 2015

Wanita yang sudah mengalami menstruasi biasanya sudah terbiasa mengalami keputihan sekitar seminggu setelah menstruasi berhenti. Namun bagaimana kalau keputihan berlangsung lama, banyak bahkan berbau dan berwarna kuning kehijauan? Itu pertanda ada yang tidak beres dengan organ kewanitaan Anda. Amit-amit jabang bayi deh..

karena itu ladies, antisipasi dini sangatlah diperlukan. Periksa kesehatan rahim Anda  sejak dini walaupun belum ada gejala-gejala aneh, hal ini akan menghindari Anda terkena penyakit yang berhubungan dengan organ kewanitaan, contohnya kanker serviks.

Menurut kamus kedokteran, Kanker serviks adala kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Kanker serviks memang dapat ditularkan melalui hubungan seksual, tapi bukan berarti orang-orang yang belum pernah berhubungan seksual tidak akan terkena kanker serviks. Dan kanker serviks dapat terjadi pada setiap wanita pada usia berapapun setelah organ kewanitaannya matang. Penyakit yang disebabkan Human Papiloma Virus (HPV) ini berkembang biak di mulut rahim tanpa ada gejala apapun dan seringkali diketahui keberadaannya apabila sudah berada di stadium lanjut (setelah virus tersebut berkembang sekitar 10-20 tahun di mulut rahim). Hiii mengerikan..

Menurut data dari US National Cancer Institute, lebih dari 12.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks. Setiap tahun lebih dari 4.000 perempuan kehilangan nyawa akibat penyakit tersebut.

kanker leher rahim stadium dini yang cepat ditangani dapat sembuh 100%. Artinya, semakin dini penyakit kanker diketahui maka semakin mudah menanganinya. Maka dari itu penting bagi kita untuk mengetahui apa saja yang perlu diperhatikan dari perubahan yang terjadi pada tubuh sebelum gejala kanker serviks berkembang dan bertambah parah?
Berikut ciri-cirinya:
  • Perdarahan pervagina paskasenggama atau spontan di luar haid.
  • Keputihan yang berulang, bau, gatal, atau panas.
  • Nyeri di panggul, pinggang, dan tungkai.
  • Gangguan berkemih dan pembesaran ginjal.
  • Nyeri di kandung kemih dan rektum atau anus.
  • Penurunan berat badan secara drastis.
kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pada wanita. -Yayasan Kanker Indonesia-

Untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut, sebaiknya kita melakukan skrining yang dinamakan pap smear untuk menemukan keganjilan yang ada di tubuh kita sejak dini. pap smear adalah salah satu metode pemeriksaan untuk melihat apakah terjadi sel-sel abnormal, pra kanker, atau infeksi di leher rahim dengan cara mengambil lendir di leher rahim dimana wilayah kewanitaan yang diperiksa meliputi sel-sel dari leher rahim hingga panggul. Tes yang juga dikenal dengan istilah test Papanikolaou ini tidaklah merepotkan. Prosedur pelaksanaannya sendiri sangatlah mudah, cepat, dan tidak menyakitkan.

Berikut tata cara yang akan dilakukan oleh paramedis dalam melakukan pemeriksan pap smear:
  • Pastikan Anda melakukan pemeriksaan pap smear 1-2 minggu setelah haid, pasien (usia 25-60) bisa datang ke dokter patologi dan anatomi atau bidan untuk melakukan pap smear (terutama wanita usia yang aktif berhubungan seksual).
  • 1 hari sebelum pemeriksaan, jangan dulu melakukan hubungan seksual dan mencuci vaginanya dengan sabun, gel, dan lain-lain (cukup dengan air bersih), karena dapat mengacaukan hasil tes.
  • Saat pemeriksaan, dokter/bidan akan mengambil pusaktan sel atau contoh sel yang berada di batasan antara squamous sel dan kolumnar sel atau mulut rahim bagian luar atau dalam istilah medis dikenal sebagai ektoserviks (sel kanker lebih senang berada di batasan itu) dengan Aylesbury spatula atau endocervical brush.
  • Tahapan pap smear selanjutnya adalah dengan pengambilan sampel jaringan yang berada di bagian saluran mulut rahim serta bagian dalam rahim. Di sini tahapan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang berbentuk seperti sikat menyerupai bentuk sapu yang kecil bernama Cytobrush. 
  • Lalu pusaktan sel diletakkan dalam gelas objek, dicampur dengan alkohol 70 persen, diberi pewarna, dan dikirim ke laboratoriun patologi dan anatomi.
  • Hasil pemeriksaan biasanya akan keluar setelah 1 minggu dan selama itu pun pasien bisa beraktivitas seperti biasa.


Wanita untuk membutuhkan pemeriksaan pap smear ini adalah diantaranya :
  • Wanita yang sudah menikah, berumur 25-60 tahun. Atau yang sudah menikah dengan usia minimal 21 tahun, karena biasanya pada usia tersebut alat reproduksi pada wanita telah berkembang sempurna.
  • Mempunyai riwayat aktifitas seksual pada saat remaja.
  • Mempunyai riwayat hubungan seksual dengan pasangan yang berbeda-beda.
  • Mempunyai riwayat penyakit menular seksual.
  • Keluarga mempunyai riwayat penyakit kanker serviks.
  • Sebagai perokok baik aktif maupun pasif, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok mampu meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim.


Tapi ada juga kelompok wanita yang tidak memerlukan pemeriksaan pap smear ini, yaitu:
1.    Wanita yang usianya melebihi 65 tahun dan pernah melakukan skrining sebelumnya dan dinyatakan tidak berisiko tinggi dan tidak perlu lagi melakukan pap smear.
2.    Perempuan yang telah menjalani histerektomi dengan pengangkatan leher rahim dan yang tidak memiliki riwayat kanker serviks atau prakanker.

Tidak usah takut, pemeriksaan ini tidaklah menyakitkan sama sekali. Pemeriksaan ini diharapkan menjadi perhatian bagi setiap wanita agar dapat mengupayakan pencegahan kanker serviks bagi Anda yang sudah menikah agar terhindar dari ganasnya kanker serviks yang jelas dapat merugikan banyak hal dalam hidup seorang wanita sampai dapat menyebabkan kematian. Bahkan bagi Anda yang belum menikah namun sudah aktif dalam berhubungan seksual, tidak perlu malu yaa untuk melakukan pemeriksaan yang amat penting ini dan bercerita yang sejujurnya kepada ahli medis karena rahasia Anda dijamin aman kok.


Sumber:
faktakanker.com, meetdoctor.comwww.parentsindonesia.comklikdokter.com

0 comments:

Post a Comment