Anda salah satu pemuja kopi? Kenapa? Karena kemampuannya dalam menghalau kantuk? Yakin Ngantuk akan hilang setelah minum kopi? Pemuja kopi pasti akan beranggapan bahwa kopi adalah penambah energi. Sebagian lain yang sudah benar-benar tergila-gila dengan kopi bahkan menganggap kopi adalah candu yang apabila tidak dipenuhi akan membawa pengaruh menurunnya kinerja tubhu dan otak.
Sebenarnya apa fakta di balik minuman yang berasal dari biji yang pertama kali ditemukan oleh Orang dari Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun yang lalu, atau 1000 tahun Sebelum Masehi ini?
Sebelum melirik bagaimana efek kopi pada tubuh kita, sebaiknya kita
mengenal terlebih dahulu apa saja kandungan yang ada di dalam kopi:
1. Kafein
Kandungan kafein bervariasi tergantung jenis biji kopi maupun cara mengolahnya, dengan rata-rata 100 mg/236 ml kopi (1 cangkir kopi). Kafein banyak digunakan sebagai obat psikoaktif yang akan memberikan efek menyerupai zat stimulan, mencegah kantuk, meningkatkan daya tangkap pancaindra, mempercepat daya pikir, mengurangi rasa lelah, dan memperkuat kontraksi otot.
Kandungan kafein bervariasi tergantung jenis biji kopi maupun cara mengolahnya, dengan rata-rata 100 mg/236 ml kopi (1 cangkir kopi). Kafein banyak digunakan sebagai obat psikoaktif yang akan memberikan efek menyerupai zat stimulan, mencegah kantuk, meningkatkan daya tangkap pancaindra, mempercepat daya pikir, mengurangi rasa lelah, dan memperkuat kontraksi otot.
Namun dalam dosis tinggi (lebih dari 3
cangkir kopi/hari), kafein akan menimbulkan efek negatif seperti meningkatkan
tekanan darah, membuat pembuluh darah arteri menjadi lebih kaku, menyebabkananxiety (kecemasan), dan
insomnia (gangguan atau kesulitan tidur). Selain itu kafein juga dapat
menyebabkan efek kecanduan dengan gejala susah tidur atau bahkan banyak tidur,
sakit kepala, mudah marah, kelelahan, dan lain-lain.
2. Cafestol dan kahweol
Merupakan substansi minyak dalam kopi yang dikenal sebagaiditerpenes. Substansi minyak inilah yang kemungkinan mempunyai efek terhadap peningkatan kadar kolesterol darah terutama fraksi LDL-kolesterol. Jumlah diterpenes sebagian besar dapat dikurangi dengan menyaring kopi menggunakan kertas saring atau kain.
Merupakan substansi minyak dalam kopi yang dikenal sebagaiditerpenes. Substansi minyak inilah yang kemungkinan mempunyai efek terhadap peningkatan kadar kolesterol darah terutama fraksi LDL-kolesterol. Jumlah diterpenes sebagian besar dapat dikurangi dengan menyaring kopi menggunakan kertas saring atau kain.
3. Asam klorogenik dan antioksidan
Asam klorogenik merupakan antioksidan utama yang terdapat dalam kopi, yang bekerja antara lain menghambat absorpsi glukosa. Demikian juga antioksidan lain yang terkandung di dalamnya, dapat bekerja untuk mencegah berbagai jenis kanker seperti kanker hati, dan lain-lain.
Asam klorogenik merupakan antioksidan utama yang terdapat dalam kopi, yang bekerja antara lain menghambat absorpsi glukosa. Demikian juga antioksidan lain yang terkandung di dalamnya, dapat bekerja untuk mencegah berbagai jenis kanker seperti kanker hati, dan lain-lain.
Nah...setelah mengetahui apa saja
kandungan kopi, mari kita lihat bagaimana kopi bekerja di dalam sistem tubuh
kita:
Substansi aktif dalam kopi adalah
kafein, kafein dapat memicu terbentuknya hormon kortisol, yang dapat menurunkan
kesensitifan tubuh terhadap insulin. Insulin adalah kendaraan bagi gula
(glukosa darah) untuk masuk ke dalam jaringan tubuh, dan gula adalah nutrisi
penting untuk jaringan. Ketika kendaraan insulin ini dihambat oleh kortisol,
maka gula yang masuk ke jaringan/organ – terutama otak – juga menurun. Sehingga
kerja organ menurun, bikin badan lelah.
Kafein juga memiliki efek simpatis,
dimana efek simpatis ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Harapan kita dalam
meminum kopi adalah untuk mempertahankan fungsi simpatis dalam tubuh. Dimana
fungsi simpatis yang mendukung adalah melebarnya
pupil, melebarnya saluran nafas dan meningkatnya kerja jantung.
Sehingga terkadang dapat berdampak efek berdebar-debar seolah-olah seperti
setelah melakukan kegiatan keras seperti olah-raga.
Lalu efek apa yang akan didapat oleh
tubuh? Semua tergantung dari kondisi tubuh masing-masing di saat mengonsumsi
kopi. Sekarang sudah tahu kan mana yang benar: Kopi membuat melek atau merem?
Namun menurut Dr Robert Ross lebih lanjut lagi bahwa penggunaan jangka panjang,
atau jika terus menerus minum kopi dalam jumlah yang banyak, dapat beresiko
terkena penyakit diabetes Masalahnya jika insulin dikalahkan dengan
gula darah, maka lama kelamaan pabriknya akan malas untuk berproduksi lagi.
Akibatnya metabolisme gula darah dalam badan kita akan menjadi kacau Sebaiknya batasi jumlah minum kopi dalam sehari agar
tetap mendapatkan khasiatnya tanpa mendapatkan efek sampingnya ya..
Sumber:
female.kompas.com
http://www.aeki-aice.org/
0 comments:
Post a Comment