Friday, 27 November 2015


Penting diingat! Diabetes adalah penyakit yang belum ada obatnya untuk disembuhkan secara total.

Hari diabetes sedunia yang jatuh pata tanggal 14 November menggugah banyak kalangan untuk lebih menyadarai bahwa diabetes bukan penyakit sembarangan. Kenapa Peringatan Hari Diabetes Sedunia jatuh pada tanggal 14 November? International Diabetes Federation (IDF) dan World Health Organization (WHO) mengambil dari hari kelahiran dari Frederick Banting , dimana beliau bersama dengan Charles Best menemukan bahwa insulin dapat digunakan untuk pengobatan pasien diabetes pada tahun 1922. Pada 2030 jumlah penderita diabetes di seluruh dunia mencapai 450 juta orang. Bayangkan bila orang sebanyak itu dikumpulkan untuk membangun rumah, pasti sudah bisa membangun rumah sepanjang tembok besar Cina.

Begitu berharganya nyawa seorang manusia di dunia, sehingga ada baiknya kita menjaga kesehatan agar bisa ikut membangun bangsa kita. Lalu bagaimana dengan orang-orang beresiko tinggi karena bawaan genetika? Saat seorang memiliki keturunan penderita diabetes, akan sangat mudah bagi dia untuk terkena diabetes. Namun sebelum sampai pada tahap diabetes, biasanya seseorang akan mengalami dahulu masa prediabetes.

Prediabetes merupakan sebutan yang dilekatkan pada seseorang yang kadar gula darahnya telah melampaui batas normal. Hanya saja nilainya belum terlalu tinggi untuk didiagnosis diabetes. Pada fase ini sel beta pankreas, produsen insulin sudah tampak mengalami penurunan fungsi. Jangan sampai pemilik riwayat diabetes tidak memiliki masa depan karena terkena diabetes!

Untuk itulah kita perlu melakukan tidakan preventif agar tidak terkena diabetes, apalagi bagi yang memiliki keturunan diabetes. Tindakan yang paling dasar adalah mengatur pola makan. Penderita diabetes pada umumnya tidak perlu mengonsumsi jenis makanan tertentu. Hal yang penting dalam pola diet diabetes adalah membatasi jumlah dan memperhatikan jadwal makan. Dengan kata lain, goal yang ingin dicapai adalah mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan lemak dan kalori yang rendah, serta lebih  American Diabetes Association, menyarakan konsumsi 50- 60 % kalori dari karbohidrat, 12-20 % dari protein dan tidak lebih dari 30 % kalori berasal dari lemak.

ü  Mengurangi konsumsi lemak jenuh, seperti gajih, jeroan, dan memilih lemak nabati seperti olive oil.
ü  Banyak mengonsumsi makanan berserat yang dapat membantu mengendalikan peningkatan kadar gula dalam darah.
ü  Mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan lemak dan kalori dan glikemik yang rendah. Makanan dengan kadar glikemik rendah akan membuat peningkatan kadar gula dalam darah yang lebih perlahan sehingga tidak membuat mudah lapar.
ü  Banyak mengonsumsi sayur dan buah. Karena serat yang terkandung di dalam sayuran dan buah0buahan merupakan nutrisi yang dapat membantu untuk mengendalikan kadar gula di dalam darah.
ü  Hindari minuman manis dan batasi konsumsi gula hanay satu sendok the per hari. Konsumsi gula dalam jumlah yang tinggi akan menyebabkan peningkatan kadar gula dalam darah akan semakin cepat, sehingga penderita diabetes akan lebih cepat merasa lapar.
ü  Melakukan diet rendah garam. Diet rendah garam pada diabetes perlu dilakukan agar dapat membantu mengurangi resiko hipertensi pada penderita diabetes.
ü  Mengonsumsi NATURE DIABLAST yang sudah terbukti membantu pengobatan diabetes maupun mencegah kenaikan gula darah bagi orang dengan resiko tinggi.

Diabetes adalah penyakit yang harus dibayar mahal. Jangan sampai kita kehilangan hal-hal yang kita cintai hanya karena ketidakpedulian sejak usia muda. Jaga orang-orang yang kita cinta dan momen kebahagiaan bersamanya dengan mengingatkan mereka yang beresiko tinggi untuk mengatur pola makan. Meningkatkan aktivitas dan rutinitas berolahraga sesuai dengan saran dari dokter. Juga menghindarkan diri dari stress, akan menghindari terkena diabetes.


Sumber:

http://wartakesehatan.co.id/

0 comments:

Post a Comment