Wednesday, 18 November 2015

Mengapa judulnya tentang kura-kura yang berumur panjang? Bukankah ini artikel tentang kesehatan? Tentu saja ini artikel kesehatan, dan tentu saja penulis tidak asal memberi judul artikel kesehatan ini. Daripada kita membahas mengapa judul artikelnya seperti itu, sebaiknya Anda simak penjelasan di bawah tentang mengapa kura-kura berumur panjang. Anda akan tahu dengan sendirinya bahwa ini adalah benar-benar artikel kesehatan. :D


Para ilmuwan menemukan sesuatu yang menarik mengapa spesies yang berbeda memiliki rentang hidup yang berbeda. Salah satu hewan dengan rentang hidup terpanjang adalah kura-kura. Pernah tercatat di dalam sejarah seekor kura-kura yang masih hidup di umurnya yang mencapai 400 tahun lebih. Sebenarnya hal itu berhubungan dengan metabolisme. Ada apa dengan metabolisme? Manusia dan mamalia lain memiliki tingkat metabolisme lebih tinggi daripada reptil. Seperti kita menghirup udara, oksigen bergerak ke dalam sel kita, memicu proses pembakaran dari respirasi atau pernafasan, mendorong metabolisme untuk pertumbuhan dan perkembangan. Proses alamiah tersebut ternyata memiliki efek samping berbahaya yang dapat merusak DNA lho. Efek samping tersebut disebut Stres Oksidatif (SO). Ternyata ada sisi gelap dari setiap hal ya..

Stres oksidatif dapat dipandang sebagai gangguan keseimbangan antara produksi oksidan dan pertahanan antioksidan atau destruksi reactive oxygen species (ROS). Sebenarnya ROS ini merupakan hasil alami pembakaran oksigen yang teroksidasi. Namun menjadi berbahaya karena radikal bebas yang berkejaran untuk masuk ke dalam tubuh manusia dan merusak sistem metabolisme normal lebih banyak daripada antioksidan sehingga terjadinya destruksi atau kerusakan. Dapat dibayangkan jika radikal bebas banyak beredar maka akan banyak pula sel yang rusak. Dalam bidang medis, diketahui bahwa radikal bebas merupakan biang keladi berbagai keadaan patologis seperti penyakit liver, jantung koroner, kanker, diabetes, katarak, penyakit hati, dan berbagai proses penuaan dini. Tidak aneh manusia yang hidup di zaman dahulu, sebelum terkena efek modernisasi lebih cenderung berumur panjang daripada manusia di zaman sekarang.

Semakin tinggi metabolisme, semakin besar potensi kerusakan dan semakin besar kemungkinan sel kita untuk bermutasi dan kerusakan. Reptil, seperti kura-kura mungkin kurang rentan terhadap kerusakan DNA yang disebabkan oleh destruksi ROS, karena mereka menghasilkan bahan kimia reaktif dalam tingkat yang lebih rendah.

Tapi tidak ada gunanya hidup selama kura-kura jika tidak cukup fit untuk menikmatinya, bukan?

Memperpanjang rentang hidup secara alami sehingga dapat selalu sehat dan fit dapat dengan cara:
→ Membatasi asupan kalori (60-70% asupan harian) karena kalori lebih sedikit akan menghasilkan tingkat metabolisme yang lebih rendah, sehingga destruksi ROS bekurang dan kerusakan DNA juga berkurang.
→ Mengonsumsi vitamin, mineral dan nutrisi lainnya sesuai dengan kebutuhan tubuh sehari-hari.

Bila kita mau belajar dari pengalaman masyarakat dunia, lihat mayoritas penduduk Jepang berusia panjang. Penelitian menunjukkan masyarakat Jepang amat menggemari mengonsumsi makanan yang kaya akan kacang-kacangan, sayur dan buah serta biasa minum teh hijau. Masyarakat Eskimo yang hidupnya tidak lepas dari konsumsi ikan laut dalam, juga jarang sekali ditemukan sebagai penderita penyakit jantung sehingga memiliki rentang hidup yang lebih panjang.  Ikan laut dalam terbukti mengandung Omega 3 yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, perbaikan sel serta mencegah beberapa penyakit kronis. Kelompok mayarakat yang terbiasa mengkonsumsi susu fermentasi seperti yoghurt ternyata juga mempunyai rata-rata usia yang lebih panjang dengan sistem metabolisme lebih baik.

Jadi sekarang Anda sudah tahu kan mengapa kura-kura berumur panjang? ^^


Sumber:
www.duniainformasikesehatan.comwww.wellandgood.com, www.science.edu

0 comments:

Post a Comment