Penelitian yang dipublikasikan melalui
The Journal Molecular Psychiatry menyimpulkan bahwa, ada 51 persen
kemampuan berpikir ‘outside the box’ (kemampuan berpikir keluar dari
aturan) manusia, berada di bawah kekekuasaan gen. Hal itu juga memang
dibenarkan oleh penelitian dari Peter Visscher yang bekerja di Queensland
Institute of Medical Research, Australia. Hal bitu memang benar,
faktor genetik merupakan faktor terkuat yang mempengaruhi kecerdasan anak
(40-50%), tapi ditambahkan lagi intelegensia manusia dibentuk dari 2 hal lain
selain genetik, yaitu stimulasi (pola
asuh dan lingkungan) dan
nutrisi (pola makan dan gizi).
1. Stimulasi
Saat seorang anak dilahirkan, otaknya belum tumbuh dengan sempurna. Pertumbuhan otak anak ini berlangsung pada usia nol sampai lima tahun atau biasa disebut periode emas pertumbuhan. Pada masa inilah orangtua berperan sangat penting dalam memberikan stimulasi agar perkembangan otak optimal dan anak mencapai kecerdasan yang tinggi di kemudian hari. Stimulasi yang dimaksud adalah stimulasi dari orang terdekat dan dari lingkungan.
1. Stimulasi
Saat seorang anak dilahirkan, otaknya belum tumbuh dengan sempurna. Pertumbuhan otak anak ini berlangsung pada usia nol sampai lima tahun atau biasa disebut periode emas pertumbuhan. Pada masa inilah orangtua berperan sangat penting dalam memberikan stimulasi agar perkembangan otak optimal dan anak mencapai kecerdasan yang tinggi di kemudian hari. Stimulasi yang dimaksud adalah stimulasi dari orang terdekat dan dari lingkungan.
Stimulasi adalah kegiatan merangsang
dan melatih kemampuan anak yang berasal dari lingkungan luar anak (orang tua
atau pengasuhnya). Stimulasi akan membuat sistem syaraf berfungsi dengan baik.
Stimulasi untuk otak anak didasarkan
oleh umur sebagai berikut:
→ Umur
0-2 tahun: Stimulasi yang diberikan adalah berupa rangsangan terhadap panca
inderanya. Ajak anak Anda bermain dengan cara menyentuh telapak tangannya,
mendengarkan musik yang lembut, memainkan ekspresi wajah Anda dan lainnya.
→ Umur
2-3 tahun: Stimulasi yang diperlukan adalah melatih mengembangkan ketrampilan
berbahasa, warna, mengembangkan kecerdasan dan daya imajinasi.
→ Tahapan
balita usia 3-6 tahun: Stimulasi yang sebaiknya diberikan untuk anak Anda
adalah mengembangkan kemampuan perbedaan dan persamaan, berhitung, menambah dan
sportivitas.
2. Nutrisi
Hal kedua yang juga berpengaruh pada
kecerdasan anak adalah nutrisi. Sudah bukan rahasia lagi apabila anak akan
tumbuh sesuai dengan apa yang ia makan. Anak yang tercukupi nutrisinya tentu
akan tumbuh lebih sehat dan cerdas dibandingkan dengan yang hanya diberikan
makanan 'asal kenyang.' Untuk itu tentu saja anak juga membutuhkan dukungan
nutrisi yang cukup berupa protein, energi serta asam lemak essensial seperti
AA,DHA, asam amino essensial T&T (Tirosin dan Triptofan), mineral seperti
Fe, Ca, Zn.
Asam Lemak Omega 3, 6, dan 9.
Asam lemak omega 3, 6,
maupun omega 9 merupakan nutrisi yang sangat
diperlukan untuk mendukung pembentukan syaraf pada otak terutama pasa periode
keemasannya. Mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung asam lemak omega 3, 6,
dan 9 seperti ikan salmon dipercaya mampu meningkatkan kecerdasan anak.
Asam
Amino
Seperti halnya asam lemak omega 3, 6,
dan 9, asam amino merupakan asam yang sangat penting untuk meningkatkan
kecerdasan otak. Asam amino dipercaya sebagai pembentuk struktur otak dan
sebagai pembentuk neurotransmitter atau penghantar rangsangan pada otak. Jadi
mengonsumsi asam amino membuat otak kita menjadi encer dan anakpun tumbuh
menjadi lebih gesit.
Vitamin
B
Vitamin B merupakan salah satu vitamin
yang dapat membantu meningkatkan perkembangan otak. Selain itu vitamin B juga
dapat meningkatkan memori dalam otak sehingga anak kita lebih mudah untuk
mengingat sesuatu.
Zat
Besi
Zat besi merupakan salah satu nutrisi
yang dipercaya dapat menjaga dan memelihara kinerja sistem syarat pada otak.
Konsumsi zat besi yang cukup dapat memelihara otak dari berbagai macam masalah
syaraf di kemudian hari.
3. Pola Asuh
Selain nutrisi dan stimulasi, peran
orang tua juga memegang peranan penting. Orang tua harus berperan aktif
membina kebersamaan keluarga dan menciptakan waktu berkualitas (quality time). Walaupun sesibuk apapun
kita, namun waktu yang sedikit tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
menciptakan kehangatan dengan anak-anak.
Selain itu kita juga sebagai orang tua
harus peka terhadap potensi dan kecerdasan yang anak kita miliki. Hal itu akan
menjadi modal yang baik dalam menentukan metode pendidikan terbaik buat
anak-anak kita kelak.
4. Keturunan. Misalnya:
Memang tak dapat disangkal kalau
faktor genetik berperan dalam menentukan kecerdasan anak, tapi bukan
satu-satunya. Ketiga faktor di atas sangatlah penting bagi perkembangan otak
anak, yang akan menentukan kecerdasannya di kemudian hari. Jika seorang anak
mempunyai orang tua yang cerdas tetapi jika tidak diberikan nutrisi dan pola
asuh yang tepat, maka kecerdasannya belum tentu dapat menjadi optimal di
kemudian hari.
“Didiklah
anakmu sesuai dengan zamannya, bukan sesuai dengan zamanmu”
sumur :
http://tumbuhkembang.info/
http://tumbuhkembang.info/
health.detik.com
Kompas.com
http://healthytimes.co.id/
0 comments:
Post a Comment