Anda mungkin
hanya mengetahui bahwa insomnia itu disebabkan oleh stres. Tapi ternyata
insomnia tidak hanya disebabkan oleh stres. Menurut Saimak T. Nabili, penyebab
insomnia dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok penyebab transient atau short-term insomnia; dan penyebab chronic atau long-term insomnia.
Penyebab yang
dapat memicu transient atau short-term insomnia, antara lain:
ñ Jet
lag.
ñ
Perubahan shift kerja.
ñ
Suara bising mengganggu atau tidak
menyenangkan seperti: suara dengkuran dan suara mesin.
ñ
Temperatur ruangan yang tidak nyaman
(terlalu panas ataupun terlalu dingin).
ñ
Situasi yang membuat stres (persiapan
ujian, kehilangan orang yang dicintai, dipecat, bercerai, perpisahan).
ñ
Menderita penyakit keras atau harus
menjalani perawatan di rumah sakit.
ñ
Sedang dalam proses penyembuhan medis,
seperti: pengobatan dari penggunaan obat-obatan, alkohol, atau kecanduan zat /
obat-obatan / bahan-bahan tertentu.
ñ
Insomnia terkait dengan ketinggian
tempat, seperti saat sedang di gunung.
Sementara
penyebab atau kondisi yang dapat memicu chronic atau
long-term insomnia, di bagi lagi menjadi dua,
yaitu:
Kondisi Psikologis:
gangguan kecemasan, stres, schizophrenia, mania (gangguan bipolar), dan
depresi. Insomnia dalam beberapa kasus menjadi indikator seseorang yang
mengalami depresi atau masalah mental.
Kondisi Fisiologis:
sindrom sakit kronis, sindrom kelelahan kronis, penyumbatan jantung atau
kelumpuhan jantung, night time angina (sakit
di bagian dada) akibat penyakit jantung, acid reflux disease (GERD),
chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
/ penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), noctural asthma /
gangguan asthma pada malam hari, obstructive sleep apnea /
penyumpatan saluran napas yang terjadi ketika tidur, degenerative disease seperti parkinson dan alzheimer
(pada kasus ini insomnia seringkali dijadikan faktor pengambil keputusan untuk
menempatkan perawatan rumah), tumor otak, stroke, atau trauma otak.
Karena tidur
adalah saat pembaharuan seluruh organ tubuh, jadi usahakan Anda menjauhi
pencetus terjadinya insomnia di bawah ini:
u shift
kerja yang sering berubah-ubah.
u Terlalu
banyak mengonsumsi nikotin dan alkohol.
u Bepergian
ke tempat dengan ketinggian berbeda dengan frekuensi yang terlalu sering.
u Terlalu
memikirkan apa yang akan terjadi di hari esok.
u Mengonsumsi
obat influenza atau obat asthma tidak sesuai dengan dosis.
u Mengonsumsi
suplemen tekanan darah tinggi tidak dengan resep dokter.
u mengonsumsi suplemen untuk menangani depresi, gangguan kecemasan, dan
schizophrenia atau obat penenang lainnya tidak dengan saran dokter.
TIPS MENGATASI INSOMNIA:
Ada baiknya Anda mandi sebelum tidur. Suara air yang
mengalir saat Anda mandi akan menenangkan syaraf. Bila di rumah ada bath tub,
berendam di bath tub dengan memakai minyak aromaterapi selama 20 menit
juga membuat perasaan ingin tidur. Oh yah, setelah mandi disarankan juga untuk
minum secangkir teh chamomile yah. Bila keinginan untuk tidur masih
tidak muncul juga, Anda disarankan untuk mengonsumsi Tara Relaxan, suplemen untuk merelaksasi tubuh tanpa efek samping dan tidak membuat
ketagihan. Tara Relaxan sangat aman karena bukan obat tidur dan tidak membawa
dampak pada sistem syaraf pusat seperti obat tidur di pasaran.
sumber:
huffingtonpost.com
cnnindonesia.com
stressbusting.co.uk
newscientist.com
medical-help-fast.com
0 comments:
Post a Comment