Tuesday, 12 January 2016

Mahalnya harga berbagai sumber protein hewani membuat banyak orang harus memutar otak guna mendapatkan pangan lain yang memiliki kandungan nutrisi setara. Dari segi protein nabati, kita memilih tahu dan tempe sebagai sumber protein nabati terbaik, sedangkan salah satu sumber protein hewani yang murah dapat kita peroleh dari telur.

Namun ternyata telur dapat berbahaya bagi kesehatan apabila tidak benar dalam menyimpan dan mengolahnya. Telut dapat terkontaminasi bakteri salmonela yang dapat membahayakan kesehatan kita apabila salah dalam hal penyimpanan maupun pengolahannya.

Telur merupakan salah satu sumber pangan yang tampak “tangguh” oleh cangkangnya, namun di balik penampilan kulit yang tampak kokoh tersebut, telur ternyata mudah rusak akibat bakteri.

Agar telur yang dikonsumsi aman dan terhindar dari kontaminasi bakteri salmonela, perhatikan hal-hal berikut ketika hendak membeli dan menyimpan telur:

Cara Memilih Telur yang masih segar:
ñ  Telur yang masih segar dan dalam kondisi baik tidak mengeluarkan suara saat diguncang. Artinya tidak ada bagian telur yang rusak (misalnya kuning telur yang pecah dan busuk).
ñ  Pilihlah telur yang cangkangnya bersih, mulus, tidak retak, dan warnanya cerah. Telur dengan ciri-ciri di atas biasanya masih baru dan segar. Warna cangkang telur yang kusam atau keruh, mulai timbul bintik-bintik hitam biasanya menandakan telur itu sudah lama karena sudah berjamur.
ñ  Saat disoroti lampu, telur yang bagus terlihat jernih dan terang.
ñ  Bila dimasukkan ke dalam air, telur yang baik akan tenggelam.

Tips menyimpan telur agar tetap sehat dikonsumsi:
-        Setelah dibeli, segera simpan telut di kulkas karena bakteri salmonela yang berasal dari kotoran ayam berkembang biak dengan cepat pada suhu ruangan.
-        Sebelum ditaruh di kulkas, bersihkan cangkang telur dari kotoran yang menempel dengan lap. Jangan mencuci telur yang baru dibeli, sebab pencucian telur sebenarnya hanya akan mempercepat kerusakan.
-        Departemen Pertanian Amerika menyebutkan, cara terbaik untuk menyimpan telur di kulkas adalah di karton atau bungkus telur.
-        Jauhkan dari bahan makanan lain. Kulit telur juga berpori-pori, karena itu hindari meletakkannya berdekatan dengan bahan masakan berbau tajam seperti jengkol. Kalau tidak begitu, jangan kaget jika olahan telur Anda berbau jengkol.
-        Simpanlah dalam bagian terdingin dari kulkas Anda dan ini berarti bukan di bagian pintu. Suhu terbaik untuk penyimpanan adalah di bawah lima derajat celsius.
-        Waktu penyimpanan terbaik untuk telur mentah maksimal adalah tiga sampai lima minggu.

Masih banyak orang yang takut mengonsumsi telur karena berbagai alasan yang dikaitkan dengan gangguan kesehatan. Contohnya, telur dianggap biang keladi meningkatnya kadarkolesterol. Kandungan kolesterol pada sebutir kuning telur adalah sekitar 213 mg. Ini sedikit di bawah anjuran asupan maksimal harian, yaitu 300 mg. Padahal American Heart Association mengeluarkan anjuran pola makan untuk jantung sehat dengan memperbolehkan asupan kuning telur satu butir tiap hari. Yang penting, jaga asupan kolesterol maksimal 300 mg setiap hari. Menurut para ilmuwan, yang sangat berperan dalam peningkatan kadar kolesterol adalah asupan lemak jenuh, seperti junk food, lemak daging hewan, susu full-cream, dan lemak jenuh hewani.

Di luar masalah kandungan kolesterol, cara pengolahan telur sendiri perlu diperhatikan. Gunanya agar gizi telur tidak rusak dan tidak berbahaya bagi kesehatan dan tetap aman dikonsumsi.

Berikut tips-tips mengolah telur agar aman dikonsumsi:

* Hindari makan telur mentah karena mungkin terkontaminasi bakteri Salmonella. Kontaminasi salmonela dalam telur bisa terjadi lewat berbagai cara. Salah satunya adalah kontaminasi tinja yang mengandung bakteri pada kulit telur. Mengonsumsi telur yang sudah terkontaminasi bakteri ini bisa menyebabkan Anda diare, kram perut, dan demam, dalam jangka waktu 8-72 jam pasca-mengonsumsi telur yang tercemar bakteri. Suhu yang disarankan dalam memasak telur adalah minimal 71 derajat celsius.
* Untuk mengurangi risiko peningkatan kadar kolesterol, konsumsilah telur yang kemasannya tertulis mengandung Omega-3. Telur jenis ini berasal dari ayam yang diberi pakan khusus, sehingga kandungan Omega-3 dan vitamin E-nya lebih banyak dibandingkan dengan jenis telur ayam yang biasa. Anda juga bisa mengonsumsi suplemen yang mengandungomega-3 seperti Nature EPA yang dapat membantu menurunkan akdar kolesterol jahat yang masuk ke dalam tubuh. Anda pun dapat makan telur tanpa perasaan was-was.
* Untuk membatasi asupan kalori, terutama bagi penggemar telur goreng, gunakan wajan anti lengket yang dioles sedikit minyak atau ganti minyak Anda dengan minyak zaitun yang mengandung lebih sedikit kolesterol.

Baru-baru ini ribuan orang di Amerika Serikat dilaporkan terjangkit penyakit akibat wabah salmonela dalam jangka waktu 8-72 jam pasca-mengonsumsi telur yang tercemar bakteri. Maka dari itu, perhatikan baik-baik hal di atas dalam membeli, menyimpan dan memasak telur ya.



Sumber:

0 comments:

Post a Comment