Siapa yang masa kecilnya hobi bermain air hujan? Saat itu
berlari-lari dan menari di bawah guyuran air hujan terasa sangat menyenangkan.
Kita sebagai anak kecil tidak takut sakit, malah ibu dan ayah kita yang panik,
merasa takut anaknya terkena flu dan demam.
Musim hujan datang, euforia menyambut
kedatangannya hanya terjadi pada masa-masa awal hujan turun dan perlahan
memudar dengan semakin tingginya intensitas hujan bersama berbagai masalah,
mulai dari banjir, aktivitas yang terganggu, jadwal mati listrik yang semakin
sering dan lain sebagainya. Bahkan ada mitos zaman dulu yang mengatakan bahwa
hujan adalah pertanda datangnya penyakit dan turunnya bakteri dari langit.
Sebenarnya air hujan memang berbahaya
bagi kesehatan dan dapat mengundang datangnya berbagai penyakit serta keluhan
kesehatan lain lho. Kok bisa ya? Padahal air huja kan tampak bersih, jernih dan dingin.
Tidak semua air yang nampak bersih itu
aman bagi kesehatan!
Sebenarnya, mengapa air hujan dapat
berbahaya bagi kesehatan? Simak penjelasannya berikut ini:
1. Bahaya di balik rintik air hujan pertama
Hujan-hujan pertama yang turun setelah
musim penghujan tiba diyakini berbahaya bagi kesehatan karena berfungsi membersihkan
pencemaran atmosfer sehingga, zat-zat berbahaya di atmosfer menempel dan
terbawa bersama air hujan. Karena itu hindarilah bermain hujan di hujan pertama
yang turun. Rintik air hujan pertama juga mengandung partikel dan polutan
berbahaya seperti kandungan logam berat bahkan racun, sehingga dapat menghambat
kerja lambung dan berbahaya bagi usus.
2. Anggapan salah air hujan adalah air yang murni
Ada mitos yang mengatakan bahwa air
hujan adalah air yang datang dari surga, sehingga murni dan aman diminum. Jika
melihat kembali pelajaran di bangku SD tentang proses terjadinya hujan, anda
akan mengingat bahwa hujan berasal dari air laut yang menguap bersama kumpulan
gas-gas berbahaya yang melayang bebas di udara dan membentuk awan. Gas-gas
tersebut misalnya terdiri dari minoksida, zinc dan timbal yang akan semakin
memberatkan awan dan ketika suhu udara mendingin, awan akan pecah dan menjadi
hujan setelah mengalami proses kondensasi atau perubahan gas menjadi air. Maka
dari itu air hujan banyak terkontaminai kotoran yang menempel di genteng atau
wadah yang digunakan untuk menampungnya.
Sebuah studi mengatakan bahwa ada
rata-rata 1.362 bakteri dari berbagai jenisnya yang terdapat dalam setiap
sampel air hujan yang di ujicoba.
Zat minoksida dalam air hujan adalah
satu jenis zat dengan partikel tunggal yang tak dapat terurai meski telah
dimasak. Air hujan juga diyakini mengalami demineralisasi sehingga, mineral
yang awalnya terkandung dalam air laut telah hilang dan yang mengkonsumsinya
rentan menyebabkan masalah pada gigi.
3. India-indiaan mengundang penyakit
Bagi penggila film India pasti tahu
adegan “India-indiaan,” dimana aktor dan aktris berlari mesra di bawah guyuran
hujan. Padahal hujan tersebut bukanlah hujan asli, melainkan hujan buatan dari
alat semprot pemadam kebakaran misalnya. Sebenarnya apabila kita hujan-hujanan,
kita akan rentan terkena pusing, meriang dan influenza. Hal ini disebabkan
karena kontak dengan air hujan yang suhu dinginnya tidak sesuai dengan suhu
tubuh manusia berpotensi melemahkan sistem imun dan menyempitkan pembuluh
darah.
Penyempitan pembuluh darah ini
utamanya terjadi di bagian hidung dan tenggorokan, sehingga dua organ tersebut
biasanya bermasalah setelah melakukan ritual hujan-hujanan. Suhu dingin air
hujan umumnya menyerang kepala, sebagai organ teratas yang mengalami kontak
pertama dengan air hujan, sehingga kepala akan mengalami perubahan suhu tubuh
yang drastis. Kemudian mendadak menyebabkan kepala menderita berbagai gangguan,
seperti migrain (Link artikel), pusing dan vertigo.
4.
Gerimis ternyata lebih berbahaya dari pada hujan deras
Kepercayaan ini bukan sekadar mitos
karena memiliki landasan ilmiah. Gas-gas yang dikandung dalam air hujan
memiliki sifat asam yang kadarnya akan meninggi dalam air hujan yang turun
satu-satu atau umum disebut gerimis. Karena itu, hindarilah hujan-hujanan
ketika gerimis karena kemungkinan terserang penyakit akan lebih besar.
Namun demikian jika terlanjur
kehujanan dalam perjalanan, pastikan mandi air hangat setibanya di rumah dengan
membasahi kepala anda. Keramas setelah terguyur air hujan untuk menghilangkan
senyawa jahat yang masih menempel di kulit maupun di rambut Anda. Lakukan ini
segera mungkin setibanya Anda di rumah sehingga Anda dapat meminimalisir
kemungkinan terserang penyakit.
Peralihan atau pancaroba dari musim
kemarau ke penghujan biasanya menyebabkan sistem imun menipis sehingga daya
tahan tubuh menurun. Karena itu, benteng pertahanan tubuh akan semakin goyah
jika masa-masa rawan tersebut tidak didukung dengan proteksi maksimal. Lengkapi
proteksi diri Anda dengan mengonsumsi makanan sehat dan kaya serat. Tambahkan suplemen Royal Jelly dan Vitamin C untuk mengoptimalkan daya tahan tubuh.
Sumber:
http://www.articlegold.com
http://www.detikhot.com
http://www.medikaholistik.com
http://www.pikiran-rakyat.com
http://www.republika.co.id
http://www.tanyadok.com
http://www.tanyadok.com
0 comments:
Post a Comment