Anak yang sudah memiliki bakat dan kecerdasan harus mendapatkan dukungan stimulasi dan gizi yang tepat agar kecerdasannya berkembang optimal. Selain harus kreatif dalam menyajikan dan memadupadankan bahan makanan, cara pengolahan makanan pun penting untuk diperhatikan. Kesalahan cara pengolahan makanan bisa merusak kandungan gizi makanan, atau malah berbalik menjadi berbahaya bagi kesehatan.
Teknik pengolahan makanan :
- Kukus (steaming), yaitu mematangkan makanan dengan menggunakan panas dari uap air yang mendidih. Biasanya menggunakan dandang, kukusan atau rice cooker. Metode ini paling dianjurkan, karena paling maksimal mempertahankan kesegaran rasa dan nutrisi bahan makanan. Contoh makanan yang dikukus : pepes, gadon, daging kukus, ikan, bolu, hakau, nasi.
- Rebus (boiling), yaitu mematangkan makanan dengan memasukkan bahan makanan ke dalam cairan (air, susu, kaldu atau santan) mendidih sampai makanan lunak. Metode ini akan melarutkan kandungan nutrisi, terutama vitamin B dan C. "Kehilangan" nutrisi bisa diminimalkan dengan cara menggunakan air secukupnya, misalnya asal terendam dan direbus dalam waktu singkat. Kaldu atau cairan perebus sebaiknya dimanfaatkan dalam pembuatan makanan bayi, apalagi jika bayi tidak terganggu dengan aromanya.
- Memblansir (blanching), yaitu merebus bahan makanan sebentar di dalam air mendidih dengan tujuan mengurangi aroma, melunakkan tekstur atau memperbaiki warna makanan agar tetap cerah. Contohnya adalah memblanch daun sawi, daun caisim, tauge atau tomat.
- Tim (Au bain marie), yaitu mematangkan bahan makanan menggunakan dua buah panci. Ukuran panci pertama lebih besar dibandingkan panci kedua. Panci yang lebih kecil diletakkan di atas panci yang lebih besar yang telah diisi dengan air. Panci kedua berisi bahan makanan yang akan dimasak. Mengetim akan menghasilkan tekstur makanan yang lembut. Biasanya digunakan untuk mengetim nasi atau ikan.
- Setup (stewing), yaitu mematangkan makanan dengan menambahkan sedikit air dan dimasak dengan api kecil (low heat) dalam wadah tertutup. Cara pengolahan ini lebih mampu mempertahankan kandungan nutrisi bahan makanan dibanding merebus. Contohnya setup buah, opor ayam, gulai kambing dan fish stew.
- Panggang:
- Baking, yaitu mematangkan makanan dengan oven dalam wadah tertutup. Metode ini juga relatif bisa menjaga kandungan nutrisi bahan makanan. Ideal untuk memasak bahan makanan dalam jumlah banyak. Jenis bahan makanan yang bisa dipanggang adalah kentang atau ubi jalar.
- Roasting, yaitu metode memasak bahan makanan di dalam oven. Biasanya bahan makanan diletakkan di atas roasting pan dan dipanggang di dalam oven hingga matang. Contohnya saat membuat ayam panggang madu, bebek panggang atau roast chicken with gravy.
- Membakar (grilled), yaitu memasak bahan makanan menggunakan bara api terbuka seperti saat membuat grilled chicken, sate atau BBQ. Merupakan metode memasak yang baik asalkan tidak berlebihan sehingga masakan menjadi terlalu gosong. Masakan yang gosong akibat dipanggang akan berisiko menyebabkan kanker karena sifatnya yang karsinogenik.
- Slow cooking, yaitu cara mematangkan makanan dengan panas kecil dalam waktu 6-8 jam, menggunakan crockpot (slow cooker). Ideal untuk membuat makanan yang sangat lembut, misalnya bubur.
- Memasak dengan microwave, metode ini praktis dan cepat. Sayangnya, kita hanya bisa mengolah makanan dalam jumlah sedikit. Risiko "kehilangan" kandungan nutrisinya pun sangat besar. Solusinya, tambahkan sedikit air pada bahan makanan yang akan dimasak, tutup dan masak sampai makanan lunak. Haluskan, dan aduk sampai rata. Periksa suhunya lebih dulu sebelum menyuapkannya pada bayi.
- Menggoreng (Frying), Menggoreng merupakan metode memasak yang kurang sehat karena menggunakan banyak minyak. Menggoreng adalah metode memasak bahan makanan di dalam minyak panas. Menggoreng bisa dilakukan dalam minyak banyak (deep frying) dan sedikit (pan frying/shallow frying). Contoh deep frying adalah saat menggoreng tempe, membuat kue cucur atau membuat bakwan. Sedangkan shallow frying seperti saat menggoreng kerupuk, kue kembang goyang atau membuat rempeyek.
- Menumis (Sauteing) Memasak menumis lebih disarankan dibandingkan menggoreng karena menggunakan sedikit minyak. Menumis adalah memasak bahan makanan menggunakan sedikit minyak atau lemak, seperti saat menumis bumbu, menumis tempe, tahu atau tumis sayuran.
Berbeda
bahan makan, berbeda pula cara pengolahannya:
KARBOHIDRAT contohnya,
Beras putih : Ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai matang dengan air secukupnya agar tergelatinasi sempurna (pulen).
beras merah : Sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karena beras merah lebih keras.
Jagung : Direbus dengan sedikit air sekitar 10 menit kemudian diolesi campuran mentega, garam dan gula.
Ubi : Dikukus dan dibuat pure (dihaluskan).
PROTEIN contohnya,
Telur : Yang terbaik adalah direbus sampai matang (7-8 menit), Masak cepat dengan menggunakan sedikit minyak dan bisa dicampur dengan sayuran yang diiris tipis, Bila digoreng jangan sampai warnanya kecoklatan.
Daging Ayam : Cara terbaik adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis sebagai campuran cap cay, disup, digoreng sebentar setelah dibumbui (diungkep) atau digoreng sejenak menjadi ayam pop. Jangan lupa, buang kulit ayam karena mengandung minyak jenuh
Daging Sapi : Daging harus dimasak dengan baik, namun agar zat besi
tidak terbuang, sebaiknya ditim atau ditumis.
Daging olahan seperti bakso
dan sosis proteinnya tidak sebaik daging segar dan tidak dianjurkan untuk
terlalu sering dikonsumsi karena mengandung zat aditif.Ikan : Dianjurkan untuk dimasak dengan cara tim, kukus atau panggang agar kandungan omega-3 dalam ikan tidak terlalu banyak yang rusak.
Vitamin & Mineral contohnya,
Sayuran : Masukkan sayur saat air sudah mendidih kira-kira 2 menit, bubuhi garam, angkat, Baik direbus maupun ditumis, pastikan sayur masih berwarna hijau, segar dan batangnya masih renyah, Hampir semua sayuran, khususnya bayam dan kangkung, harus langsung dimakan setelah dimasak. Jangan tunda lebih dari 2 jam. Selain vitaminnya rusak, dikhawatirkan ada reaksi kimia yang menyebabkan sayur tidak layak dimakan.
Buah-buahan : Kebanyakan buah dimakan utuh, jangan dimasak. Jika dijus seratnya akan hilang, jika disetup vitamin akan berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi es buah baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi, Beberapa jenis buah lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan kulitnya, seperti apel, pir dan anggur, Bila direbus jangan terlalu lama,
0 comments:
Post a Comment