Jatuh sakit bukanlah takdir, karena penyakit dapat dicegah. Gaya hidup sehat harus diterapkan sehari-hari karena bila sudah jatuh sakit, bukan hanya tubuh, pikiran dan mood juga akan terganggu. Mengonsumsi air putih kurang lebih 2,5 liter setiap hari akan membantu tubuh terus fit karena air putih membantu proses detoksifikasi organ tubuh.
Konsumsi air putih sangat dianjurkan
untuk kesehatan. Akan tetapi, rasa air putih yang tawar membuat orang kurang
selera untuk mengonsumsinya. Orang lebih suka mengonsumsi air yang memiliki
rasa, salah satunya adalah minuman
bersoda. Minuman bersoda pertama kali ditemukan oleh Dr. Joseph Priestley
pada tahun 1767. Dokter ini terinspirasi dari air mineral, dia menemukan teknik pemecahan gas karbondioksida di air secara
cepat dan menghasilkan segelas minuman berkarbonasi yang dapat diminum. Tiga
tahun kemudian ahli kimia yang
berkebangsaan Swedia, Torbern Bergman menciptakan sebuah proses
pengolahan minuman bersoda dari kapur yang mengandung asam sulphur. Penemuan
Bergman ini yang menjadi cikal bakal terciptanya minuman bersoda dalam jumlah
yang besar (Fantuzzi, 2008).
Minuman soda memang menggugah
selera. Apalagi jika udara sangat panas, minuman soda yang manis dan segar
dapat melepas dahaga dengan segera. Gelembung-gelembung soda memberikan efek
menyegarkan. Namun sebenarnya gelembung-gelembung yang dihasilkan oleh
karbondioksida tersebut sama sekali tidak berguna bagi tubuh kita.
Karbondioksida justru harus dibuang dari dalam tubuh. Indera penglihatanpun
dikelabui oleh kenikmatan semu dari penampilan minuman bersoda.
Rasa yang manis di minuman bersoda
dihasilkan dari kadar pemanis buatan yang cukup tinggi, yaitu sekitar
8-14%. Biasanya produk minuman bersoda
memiliki kadar gula 8-14% (Potter, 1991). Namun sesuatu yang manis, tidak
selalu berdampak manis pula. Studi yang dimuat di American Journal of Clinical
Nutrition menyebutkan, 5 jam setelah kita mengasup 100 gram gula, atau setara
dengan tiga kaleng minuman bersoda, kemampuan sel darah putih melawan kuman
akan turun drastis. Lagi-lagi indera kita dikelabui oleh rasa manis yang justru
mematikan.
Selain kandungan gas Co2 dan gula,
minuman bersoda mengandung, pencita rasa kimiawi, pewarna, pengawet, asam
fosfat, kafein, dan aluminium. Kandungan-kandungan tersebut menyebabkan
menurunnya fungsi organ tubuh. Menurut para peneliti, pengonsumsian minuman soda yang berlebihan
dapat memicu hilangnya sebagian besar
potasium dari tubuh. Akibatnya? Mengonsumsi akan menyebabkan tubuh jadi gampang
sakit, dapat memicu kerusakan fungsi jantung, detak jantung menjadi tidak teratur, hingga
kematian.
Minuman bersoda memang akan memicu
menaikkan kadar serotonin, sehingga dapat menyebabkan perasaan bahagia. Perlu
diingat, sekali lagi minuman bersoda mengecoh, karena perasaan bahagia itu
hanya sementara. Dampak yang dihasilkan setelah perasaan bahagia itu hilang,
jauh lebih mengerikan.
Daripada mengonsumsi minuman bersoda
yang merugikan, lebih baik mengonsumsi EPA yang akan menurunkan risiko penyakit
jantung. Kandungan EPA terbaik ada di dalam TARA Nature EPA yang akan membantu
meningkatkan daya tahan tubuh secara keseluruhan.
Nature EPA – Omega 3 Plus
Nature EPA Omega-3 Plus menurunkan kolesterol dan
trigliserida, sehingga Anda terhindar dari serangan jantung dan stroke.
Aman dikonsumsi bersama obat dokter.
Selengkapnya ...
Selengkapnya ...
0 comments:
Post a Comment