Friday, 4 September 2015

Tahukah Anda, berapa lama waktu yang diperlukan untuk menajdikan sebutir telur menjadi seekor ayam? 40 hari. Ya. Hanya dalam waktu 40 hari kita bisa menikmati gurihnya daging ayam berbalut berbagai macam bumbu.

Biasanya ternak ayam akan memberi makan ayam makanan konsentrat agar setiap harinya seekor ayak ayam dapat bertambah berat badannya sekitar 30 gram. Namun namanya juga manusia, ada-ada saja ulah jahil demi meraup lebih banyak keuntungan. Bila biasanya ayam akan memiliki bobot sekitar 1 Kg ketika dipanen, namun tangan-tangan jahil tersebut menambahkan suntik hormon pertumbuhan agar ayam dapat berbobot 3 Kg bahkan lebih dan waktu ternakpun dapat menjadi lebih pendek.

Ketika ayam dipotong hormon pertumbuhan itu masih berada di dalam jaringan di antara daging dan kulit. Senyawa ini bisa juga menjadi hormon ‘baru’ untuk pertumbuhan kita yang mengkonsumsi. Hormon yang disuntikkan ini adalah senyawa kimia yang larut dalam lemak. Jadi kalau kita makan soup ayam, lemak akan bercampur dengan air dan ikut kita makan bukan? Sama halnya kalau ayam disulap menjadi opor. Yang agak sedikit kontaminasi barangkali kalau dibuat sate atau dipanggang, karena lemak akan meleleh dan lepas dari jaringan. Tapi itu juga jumlahnya sangat terbatas.

A U.S. Department of Agriculture (USDA) menemukan bahwa 99% ayam broiler yang dijual di toko mengadung bakteri E.Coli dan salmonella dalam jumlah signifikan diakibtakan terkontaminasi tinja. Sebuah lembaga konsumen di Amerika melaporkan bahwa lebih dari 1,1 juta warga Amerika menjadi sakit akibat ayam-ayam yang tidak matang dimasak atau sudah terkontaminasi tinja.” bakteri E.Coli dan Salmonella sendiri dapat menyebabkan penyakit diare, infeksi saluran kemih dan penyakit pencernaan lainnya.

Bahkan dokumen terbaru yang diterbitkan oleh Food and Drug Administration (FDA)–lembaga POM di AS.red– menyatakan bahwa 18 dari 30 bahan tambahan pakan dan zat-zat antibiotik pada pakan ayam yang diperiksa sangat beresiko apabila masuk ke dalam tubuh manusia dan dapat membuat bakteri menjadi resisten.

Lebih baik kita mulai beralih kepada ayam kampung. Mengonsumsi ayam kampung terbukti dari tampilan warna daging merah gelap. Hal itu menandakan kandungan hemoglobin di dalam daging ayam kampung sangat tinggi, ujar Prof Ahmad Sulaeman, ahli pangan dari IPB dalam acara Jelajah Gizi Sarihusada di Yogyakarta. Prof Ahmad pun menambahkan fakta bahwa ayam kampung lebih bebas antibiotik, kandungan mineral lebih lengkap seperti kalsium,kalium, zinc, fosfor yang membuatnya makin lebih sehat dibandingkan dengan ayam broiler.

sumber :
http://health.detik.com/

0 comments:

Post a Comment