Judul
di atas membuat Anda bertanya-tanya? Terus simak artikel kami agar tahu
jawabannya.
Bila kesuksesan adalah “nama tengah” Anda saat ini,
sadarilah bahwa sesungguhnya kesuksesan yang dimiliki tidak lepas dari karunia
Tuhan. Benar kesuksesan tidak datang dangan sendirinya. Kesuksesan itu didapat
melalui perjuangan keras dan usaha yang sungguh-sungguh.
Dikutip dari Kompas, yang mengatakan bahwa optimisme
dapat membuat jantung sehat telah menuntun penulis untuk mencari lebih jauh
mengapa hal tersebut dapat terjadi, hingga akhirnya penulis menemukan
kesimpulan.
Jantung merupakan aset utama bagi kehidupan. Organ
terpenting yang harus selalu dijaga kesehatannya. Namun masih banyak orang yang
masih terfokus pada cara dari luar untuk menjaga kesehatan jantungnya; berolahraga rutin, menjaga pola makan bebas lemak trans dan lain sebagainya.
Selain faktor dari luar, ternyata ada faktor lain yang
menjadi indikasi kesehatan jantung seseorang, yaitu faktor internal. Bagaimana
seseorang bersikap dan cara seseorang menghadapi masalah.
Berdasarkan penelitian Rosalba Hernandez, seorang
profesor di bidang kerja sosial pada Universitas Illinois, Amerika Serikat
tahun 2001 lalu menyebutkan bahwa individu yang memiliki level optimisme tinggi
berpeluang untuk memiliki kondisi kardiovaskular yang lebih sehat dibanding
orang yang pesimis. Penelitian itu dilakukan berdasarkan uji coba pada beberapa
indikator seperti yang digunakan pada Asosiasi Jantung Amerika (AHA); selain
tekanan darah dan level kolesterol, tapi juga dari indeks massa tubuh, kadar
gula puasa, pola makan, aktivitas fisik dan konsumsi tembakau.
“Orang-orang dengan level optimisme tinggi memiliki
kesehatan kardiovaskular 55% lebih tinggi dibanding dengan mereka yang
pesimis.” -Health Behavior and Policy Review-
Bila dikaitkan dengan kondisi seseorang yang sering
merasa sedih disebabkan oleh kekurangan omega-3 pada otak, bisa disimpulkan bahwa
emosi sedih sangat berkaitan dengan neurotransmitter yang mengatur jalannya
impuls dari dan ke otak. Dimana Omega-3
lah yang bermanfaat sebagai salah satu substansi pertahanan tubuh akan stres dan membantu
menyeimbangkan neurotransmiter di otak sehingga mengurangi rasa
pesimis. Seseorang yang pesimis akan memandang masa depannya suram, atau
menyesali masa lalu. Hal itu menyebabkan kesedihan yang berkepanjangan apabila
rasa pesimisme terus dipelihara. Bila pesimis terus dikembangkan, maka
kesehatan jantung lama-kelamaan akan menurun sehingga rentan terkena penyakit
yang berhubungan dengan jantung seperti darah tinggi, serangan jantung dan
stroke.
Cara
paling ampuh mengurai rasa pesimis menjadi rasa optimis adalah dengan
memelihara pola makan sebaik mungkin. Usahakan asupan omega-3 harian tercukupi
dengan makan ikan salmon, hering, sardin dan sempurnakan dengan mengonsumsi
suplemen omega-3 terbaik dari TARA yang bebas
kolesterol dan terbukti aman.
0 comments:
Post a Comment