Thursday 27 August 2015

Artikel sebelumnya yang membahas tentang kesehatan jantung dipengaruhi oleh optimisme sebagai kepribadian seseorang, membawa penulis mencari tahu bagaimana caranya mengembangkan sikap dan cara berpikir optimis agar dapat meningkatkan kesehatan jantung kita.

Menurut Ratih Ibrahim, seorang psikolog dari Personal Growth, faktanya kegiatan saling membantu, salah satunya dengan menjadi relawan misalnya, memiliki hubungan dengan tingkat kesehatan jantung seseorang. Dengan menjadi relawan, seseorang dapat merasa senang, memberi kepuasan pribadi, menenangkan pikiran, yang berujung pada mental yang sehat dan ritme jantung yang lebih teratur sehingga kesehatan fisikpun menjadi lebih baik.

Diambil dari berbagai sumber, inilah beberapa cara untuk mengembangkan sikap optimis dengan perilaku kebaikan yang diajarkan oleh Dalai Lama, yang sebaiknya dihadirkan di dalam keseharian kita:

1. Jangan menghakimi
Cinta adalah penerimaan dan rasa percaya. Esensi sejati kehidupan yang tidak memiliki batasan dan dapat menghapuskan berbagai macam prasangka dan pesimisme.

2. "Agama saya sederhana, yaitu kebaikan"

Itulah perkataan Dalai Lama. Apapun agama yang kita percayai hendaknya kita berlaku baik dan penuh kasih kepada semua makhluk. Dengan berbuat baik tanpa memandang agama, otak kita terbebas dari berbagai pikiran yang tidak baik, hati kitapun menjadi tenang.

Dengan hati yang tenang, organ tubuh akan bekerja lebih baik sesuai fungsinya. -eurekalert.org-

3. Semua perbuatan tergantung motivasi Anda

Setiap tindakan yang Anda lakukan selalu didasari oleh motivasi. Karena itu, jika seorang individu memiliki motivasi yang baik, maka tindakan yang dilakukannya pasti positif. Akan tetapi sebaliknya, ketika motivasinya tidak murni, maka hal-hal jahatlah yang justru akan dilakukan.

4. Jangan memaksakan diri

Kita tidak bisa selalu mendapatkan yang kita inginkan. Karena itu, kita harus belajar dari kesalahan kemudian berpikir apa yang harus diperbaiki agar kegagalan tidak berulang. Jangan pernah berputus asa.

ketika kita takut mengatasi kegagalan, maka kita tidak akan pernah maju.

5. Kita tidak merasa damai, jika belum berdamai dengan diri sendiri

Sebagian besar orang mengira bahwa kedamaian hanya bisa didapatkan dari sekitarnya. Padahal, kebahagian sejati hanya bisa dirasakan apabila seseorang mampu berdamai dengan dirinya. Karena itu, jadilah rendah hati dan luangkan waktu untuk intropeksi agar segala pikiran negatif di dalam diri dapat dihilangkan, optimisme di dalam hati dapat semakin dikembangkan.

6. Cukup istirahat

Tidur adalah meditasi terbaik, karena saat itulah kita "berkomunikasi" dengan alam bawah sadar supaya pikiran, jiwa, serta raga kita dapat bergerak harmonis. Nah, kebiasaan kurang tidur dapat membuat suasana hati menjadi negatif dan pesimis, sehingga meningkatkan tekanan darah tinggi, depresi, serta berbagai macam penyakit lainnya.

7. Jangan mudah marah

Marah ibarat karat yang mengerogoti hati kita, sangat merugikan, baik mental maupun fisik kita. Jangan mudah menjadi mangsa bagi kemarahan, kalahkan kemarahan dengan bersikap sabar dan berpikir positif sehingga optimisme akan hadir dengan sendirinya.

-Keceriaan dapat melindungi seseorang dari masalah-masalah jantung." -pakar kesehatan AS-


You know now, guys.. Intinya, semua organ tubuh bekerja sesuai dengan hasil dari kerja otak kita. Otak yang bekerja dengan baik akan melahirkan jiwa yang sehat. Jiwa yang sehat melahirkan fisik yang kuat dan sehat pula, karena sel-sel di dalam tubuh kita sedang bekerja dengan baik. Dengan sel-sel tubuh bekerja dengan baik, maka aliran dari dari dan ke jantungpun menjadi lancar. Kesehatan jantung kitapun meningkat deh...


Sumber:
antaranews.com, bbc.com, seputarfitness.com, keluarga.com, eurekalert.org.

0 comments:

Post a Comment