Artikel
sebelumnya yang membahas tentang kesehatan jantung dipengaruhi oleh optimisme sebagai kepribadian seseorang, membawa
penulis mencari tahu bagaimana caranya mengembangkan sikap dan cara berpikir
optimis agar dapat meningkatkan kesehatan jantung kita.
Menurut Ratih Ibrahim, seorang psikolog dari Personal
Growth, faktanya kegiatan saling membantu, salah satunya dengan menjadi relawan
misalnya, memiliki hubungan dengan tingkat kesehatan jantung seseorang. Dengan
menjadi relawan, seseorang dapat merasa senang, memberi kepuasan pribadi,
menenangkan pikiran, yang berujung pada mental yang sehat dan ritme jantung
yang lebih teratur sehingga kesehatan fisikpun menjadi lebih baik.
Diambil
dari berbagai sumber, inilah beberapa cara untuk mengembangkan sikap optimis
dengan perilaku kebaikan yang diajarkan oleh Dalai Lama, yang sebaiknya
dihadirkan di dalam keseharian kita:
1.
Jangan menghakimi
Cinta adalah
penerimaan dan rasa percaya. Esensi sejati kehidupan yang tidak memiliki
batasan dan dapat menghapuskan berbagai macam prasangka dan pesimisme.
2. "Agama saya sederhana, yaitu
kebaikan"
Itulah perkataan
Dalai Lama. Apapun agama yang kita percayai hendaknya kita berlaku baik dan
penuh kasih kepada semua makhluk. Dengan berbuat baik tanpa memandang agama,
otak kita terbebas dari berbagai pikiran yang tidak baik, hati kitapun menjadi
tenang.
Dengan hati yang tenang, organ tubuh akan
bekerja lebih baik sesuai fungsinya. -eurekalert.org-
3. Semua perbuatan tergantung motivasi Anda
Setiap tindakan yang
Anda lakukan selalu didasari oleh motivasi. Karena itu, jika seorang individu
memiliki motivasi yang baik, maka tindakan yang dilakukannya pasti positif.
Akan tetapi sebaliknya, ketika motivasinya tidak murni, maka hal-hal jahatlah
yang justru akan dilakukan.
4. Jangan memaksakan diri
Kita tidak bisa
selalu mendapatkan yang kita inginkan. Karena itu, kita harus belajar dari
kesalahan kemudian berpikir apa yang harus diperbaiki agar kegagalan tidak
berulang. Jangan pernah berputus asa.
ketika kita takut mengatasi kegagalan, maka kita
tidak akan pernah maju.
5. Kita tidak merasa damai, jika belum berdamai
dengan diri sendiri
Sebagian besar orang
mengira bahwa kedamaian hanya bisa didapatkan dari sekitarnya. Padahal,
kebahagian sejati hanya bisa dirasakan apabila seseorang mampu berdamai dengan
dirinya. Karena itu, jadilah rendah hati dan luangkan waktu untuk intropeksi
agar segala pikiran negatif di dalam diri dapat dihilangkan, optimisme di dalam
hati dapat semakin dikembangkan.
6. Cukup istirahat
Tidur adalah meditasi
terbaik, karena saat itulah kita "berkomunikasi" dengan alam bawah
sadar supaya pikiran, jiwa, serta raga kita dapat bergerak harmonis. Nah,
kebiasaan kurang tidur dapat membuat suasana hati menjadi negatif dan pesimis,
sehingga meningkatkan tekanan darah tinggi, depresi, serta berbagai macam
penyakit lainnya.
7. Jangan mudah marah
Marah ibarat karat
yang mengerogoti hati kita, sangat merugikan, baik mental maupun fisik kita.
Jangan mudah menjadi mangsa bagi kemarahan, kalahkan kemarahan dengan bersikap
sabar dan berpikir positif sehingga optimisme akan hadir dengan sendirinya.
-Keceriaan
dapat melindungi seseorang dari masalah-masalah jantung." -pakar kesehatan
AS-
You know now, guys.. Intinya, semua organ
tubuh bekerja sesuai dengan hasil dari kerja otak kita. Otak yang bekerja
dengan baik akan melahirkan jiwa yang sehat. Jiwa yang sehat melahirkan fisik
yang kuat dan sehat pula, karena sel-sel di dalam tubuh kita sedang bekerja
dengan baik. Dengan sel-sel tubuh bekerja dengan baik, maka aliran dari dari
dan ke jantungpun menjadi lancar. Kesehatan jantung kitapun meningkat deh...
Sumber:
antaranews.com, bbc.com, seputarfitness.com, keluarga.com, eurekalert.org.
0 comments:
Post a Comment