Tuesday, 2 February 2016


Setelah membaca Pahami Efek Samping Kemoterapi Terhadap Tubuh ( Part 1), sekarang kami akan melanjutkan 7 efek lain dari kemoterapi, yang merupakan salah satu jenis pengobatan dari penyakit kanker.

1.  Gangguan saraf dan otot
Dalam beberapa kasus kemoterapi mempengaruhi saraf, menyebabkan neuropati perifer. Menyebabkan gejala seperti lemah, rasa terbakar, kesemutan, rasa sakit, atau mati rasa pada tangan atau kaki. Masalah terkait saraf dan otot juga dapat menyebabkan gejala seperti kehilangan keseimbangan, nyeri rahang, rasa sakit saat berjalan, gemetar, sakit perut, atau kehilangan pendengaran.

2.  Penurunan jumlah sumsum tulang
Sel-sel darah seperti sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit diproduksi di sumsum tulang. Karena kemoterapi menargetkan sel-sel yang membelah dengan cepat, kemoterapi juga mempengaruhi sel-sel sumsum tulang. Sebagai akibatnya produksi sel darah di sumsum tulang jadi menurun.

3.  Anemia
Menurunnya kemampuan sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah merah dapat menyebabkan kurangnya jumlah sel darah merah. Sel darah merah bertanggung jawab membawa oksigen ke seluruh bagian tubuh. Karena kekurangan sel darah merah, jaringan tubuh jadi kekurangan oksigen. Anemia menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak napas, pusing, lesu, dan lelah.

4.  Infeksi
Kemoterapi menyebabkan berkurangnya produksi sel darah putih (leukopenia), menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga tubuh lebih rentan terkena infeksi.

5.  Pendarahan atau masalah pembekuan darah
Karena supresi sumsum tulang jumlah trombosit yang ada jadi berkurang. Trombosit memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah. Jumlah trombosit yang berkurang menyebabkan gejala seperti memar tiba-tiba, pendarahan lama setelah luka kecil, mimisan, gusi berdarah, hematuria, tinja hitam atau berdarah, dan sakit kepala.

6.  Gejala seperti flu
Beberapa orang mengalami gejala mirip flu beberapa jam setelah kemoterapi. Gejala-gejala tersebut antara lain seperti sakit kepala, mual, lelah, menggigil, demam ringan, kehilangan nafsu makan, dan nyeri sendi.

7.  Efek pada organ seksual
Kemoterapi dapat mempengaruhi organ seksual baik pria maupun wanita. Obat kemoterapi dapat menurunkan jumlah sperma, sehingga dapat menyebabkan infertilitas sementara atau permanen. Obat kemoterapi dapat mempengaruhi ovarium dan kadar hormon, sehingga dapat menyebabkan gejala seperti menopause dan infertilitas sementara atau permanen.

Meski terdapat banyak efek samping, kemoterapi adalah salah satu pengobatan yang paling efektif untuk berbagai tipe kanker. Dalam kebanyakan kasus, efek samping hilang setelah pengobatan dihentikan.

Anda dapat mengonsumsi suplemen yang bisa membantu pengobatan kanker seperti NATURE SQUALENE. Squalene akan meningkatkan efektivitas terapi tumor atau kanker. Kandungan minyak hati ikan hiu di di dalamnya akan membantu melancarkan suplai oksigen ke seluruh organ tubuh, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga efek samping dari kemoterapi dapat berkurang. Selain itu Nature Squalene juga akan membantu menjaga sel-sel sehat di sekitar organ yang terkena kanker sehingga sel sehat tidak akan bermutasi menjadi sel tumor atau kanker.

sumber:
www.indonesianjournalofcancer.or.id
www.medkes.com

kamuskesehatan.com 

0 comments:

Post a Comment