Friday, 19 February 2016

Wanita tak pernah lepas dari dilema, baik dilema makan atau tidak makan karena takut gendut atau dilema perkara perawatan kulit. Semakin banyaknya produk kecantikan yang diperjual belikan secara bebas di toko membuat kita semakin dilema. Tapi sebenarnya dilema soal menjaga kesehatan kulit tidaklah perlu. Ada cara termudah untuk menjaga kesehatan kulit Anda, ladies..yaitu dengan menghindari stres. 
Stres adalah salah satu pemicu menurunnya hormon endorfin, hormon kebahagiaan yang bertugas membuat hati Anda bercahaya layaknya sinar mentari pagi. Dengan terus-menerus memelihara stres, bukan hanya kesehatan mental Anda yang menurun, namun juga kesehatan fisik Anda akan ikut menurun. 
Banyak pengaruh negatif yang akan terjadi pada kulit akibat dari stres. Berikut adalah pengaruh negatif stres yang akan terjadi pada kulit kita:
  1.  Mengganggu regenerasi sel-sel kulitSeseorang yang mengalami stres lebih beresiko mengalami gangguan tidur. Padahal, gangguan tidur dapat menyebabkan banyak masalah pada kulit, misalnya:
    • Mengganggu proses regenerasi sel-sel kulit. Karena stres, maka regenerasi sel kulit menjadi terganggu.
    • Gangguan tidur akibat stres dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam membuang racun. Bahan kimia yang terkandung dalam produk-produk kecantikan dan perawatan kulit dapat mengendap pada kulit. Akibatnya, kesehatan kulit terganggu,
    • Kulit menjadi kusam, mudah berjerawat dan timbulnya tanda-tanda penuaan dini pada kulit seperti flek atau noda hitam.
    • Kurang tidur karena stres juga dapat menyebabkan area kulit di bawah mata menjadi kehitaman (timbul kantung mata).
  2. Menurunkan elastisitas kulitStres memicu tubuh melepaskan hormon yang bisa mengganggu peredaran darah pada kulit. Karena peredaran darah terganggu, maka aliran oksigen dan nutrisi yang diperlukan kulit juga akan terhambat. Oksigen dan nutrisi yang diperlukan akan berkurang sehingga mengganggu elastisitas kulit, membuat kulit jadi kendur (tidak kencang), keriput, dan kasar.
  3. Membuat kulit menjadi keringEfek negatif lainnya dari stres adalah membuat kulit menjadi kering. Stres menciptakan lubang kecil di membran sel yang memungkinkan air keluar dari sel. Hormon stres kortisol yang dilepaskan saat stres akan membuat kulit kehilangan kemampuan menahan air. Akibatnya, kelembaban kulit jadi berkurang, dan kulit menjadi kering.
  4. Menyebabkan kulit mudah berjerawatKelenjar minyak sebum pada kulit memiliki reseptor bagi hormon stres. Saat stres terjadi, maka produksi minyak sebum pada kelenjar ini akan semakin aktif. Kondisi ini, ditambah dengan penumpukan sel kulit mati, paparan sinar ultraviolet dan bakteri pada pori-pori kulit dapat menimbulkan jerawat.
  5. Menciptakan kerutan pada kulitPeningkatan kadar kortisol (hormon stres) pada kulit membuat terjadinya peningkatan kadar gula pada darah. Kelebihan jumlah molekul gula dalam darah ini dapat merusak kolagen kulit yang membuat kulit menjadi kendur, keriput, dan timbul banyak kerutan. Karena itulah kita membutuhkan asupan Royal Jelly yang mengandung 30 jenis asam amino dan 11 macam mineral penting yang dibutuhkan tubuh dalam memperbaiki kolagen.
  6. Menimbulkan iritasi, gatal-gatal, dan kemerahan pada kulitBagian epidermis kulit dan lapisan kulit di bawahnya membentuk lapisan pelindung yang kuat yang dapat menghalau masuknya bakteri ke dalam kulit. Saat stres, lapisan pelindung ini menjadi rapuh dan tidak bekerja optimal dalam menghalau masuknya bakteri ke dalam kulit yang memberi akses pada bakteri dapat masuk ke dalam kulit dan mampu memicu timbulnya keluhan gatal-gatal, iritasi, dan kemerahan pada kulit.

Jangan biarkan kondisi stres terjadi berkepanjangan. Apabila Anda melihat orang di sekitar Anda mengalami stres atau mungkin Anda sendiri yang sedang mengalaminya, sebaiknya Anda ikuti tips di bawah ini:




0 comments:

Post a Comment