Mengapa Gigi Susu Harus Dijaga?
“Toh gigi susu akan tanggal dengan
sendirinya dan akan digantikan dengan gigi permanen”
“Lagipula anak saya sering menangis
kalau tidak dikasih permen...”
Atau “anak saya sangat suka minum susu dengan
menggunakan dot kesayangannya.”
Mungkin
itu yang ada di benak Anda...
Para pakar menyarankan agar perawatan gigi susu jangan disepelekan, karena gigi susu yang tidak terawat akan mengakibatkan:
1. Gangguan kualitas gizi anak, karena saat gigi susu bermasalah umumnya anak akan malas makan atau mengunyah makanan (Zaura Rini Anggraeni, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia).
2. Penyakit dan gangguan kesehatan; gigi susu yang tak terawat, berlubang atau busuk bisa mengakibatkan gigi bernanah, yang akan memicu infeksi rongga mulut dan mengakibatkan radang tonsil (tonsilitis) atau radang faring (faringitis). Pada anak yang memiliki asma, gigi yang sakit bisa memicu asmanya kambuh.
3. Gangguan proses bicara; secara anatomi gigi susu lebih rentan berlubang ketimbang gigi tetap. Gigi susu yang tak dirawat bisa berimplikasi pada pertumbuhan gigi yang berjejalan (gingsul) yang menyulitkan pelafalan huruf saat berbicara (Prof. Eky Soeria Soemantri, Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI)).
4. Kehilangan gigi susu sebelum waktunya, dengan risiko:
- Gangguan perkembangan rahang tempat gigi permanen dan pembentukan benih gigi permanen.
- Gigi permanen kehilangan jejak, sehingga bisa tumbuh lebih maju atau mundur.
- Gangguan pada perkembangan dan pertumbuhan wajah, oklusi gigi geligi dan juga tulang rahang. Ini berarti, akan mengakibatkan sang anak kehilangan struktur dalam mengunyah dan juga harmonisasi wajah.
Masalah umum yang terjadi pada gigi yang tanggal lebih awal adalah gigi berlubang karena tidak dirawat dengan baik. Sebagai tambahan, orang tua juga harus tahu kalau gigi geraham besar permanen itu hanya tumbuh satu kali saja. Dan biasanya, tumbuhnya bersama-sama di saat gigi susu bagian depan tanggal.
Untuk itu, mari lakukan perawatan gigi susu, caranya:
Bersihkan mulut dan gigi bayi dari sisa susu dengan menggunakan kasa atau handuk lembut yang dibasahi air hangat. Sikat gigi karet khusus bayi juga dapat digunakan untuk mengangkat sisa-sisa makanan.
Perhatikan kemungkinan gigi berlubang (cavities) pada bayi; tanda awal gigi berlubang adalah perubahan warna pada gigi dan adanya lubang kecil.
Tidak membiarkan bayi tidur dengan botol susu.
Beri anak minum setelah makan.
5. Setelah gigi anak tumbuh dan mulai belajar menyikat gigi, gunakan pasta gigi yang tidak mengandung fluoride sebesar biji jagung.
6. Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi.
Tips membiasakan anak menyikat gigi:
Ciptakan suasana yang menyenangkan, misalnya menggunakan sikat gigi dengan bentuk dan warna yang disukai anak. Selain itu, pilihlah sikat gigi kecil yang berbulu lembut.
Berikan contoh, pada tahap awal gunakan air hangat tanpa pasta gigi dan mulai latih anak untuk berkumur.
Dampingi dan bantu anak menyikat gigi sebelum tidur. Posisi yang paling mudah dalam membantu anak menyikat gigi adalah dengan berdiri di belakang atau di samping anak. Tangan orang tua melingkari leher anak. Pegang sikat gigi dengan posisi yang paling nyaman, jangan lupa untuk menyikat lidahnya juga. Selesai menyikat gigi, jangan lupa untuk memberikan apresiasi pada anak dengan cara memujinya.
Pilih pasta gigi yang rasanya enak, segar namun tetap aman bila tertelan, yaitu pasta gigi bebas fluoride.
Dengan gigi yang terawat sejak dini, kesehatan anak pun lebih terjamin.
CleanMe Kid : Pasta Gigi Untuk Anak-Anak
Dengan Rasa Strawberry
POM C A32091507199
Pasta gigi CleanMe Kid Strawberry adalah pasta gigi anak dengan kandungan isomalt dan rasa strawberry yang segar.
sumber : www.taranatureepa.co.id
0 comments:
Post a Comment