Belum tuntas berita tentang banjir, kini halaman muka koran dan berita televisi dihebohkan dengan berita tentang letusan gunung berapi di Sumatera dan Jawa.
Selain penanganan daerah bencana yang sangat penting, masalah sebaran abu vulkanik yang konon sudah mencapai ibukota Jakarta. Secara umum abu vulkanik sangat merugikan dan dapat menyebabkan iritasi, karena:
- Bila dilihat melalui mikroskop, abu vulkanik yang sangat kecil tersebut memiliki sudut-sudut yang tajam, dikarenakan proses pembekuan partikel dari gunung berapi yang berlangsung sangat cepat.
- Abu vulkanik bersifat asam, sehingga sangat korosif.
Berikut adalah dampak sebaran abu vulkanik yang merugikan:
- Bagi kesehatan, dampak yang paling sering terjadi adalah:
- Gangguan saluran pernapasan:
- Merupakan salah satu pemicu serangan asma, bagi mereka yang memiliki riwayat asma.
- Mengakibatkan batuk-batuk dan ISPA, karena iritasi pada saluran pernapasan.
Untuk mencegahnya :
- Kenakan masker, terutama bagi anak-anak.
- Mengonsumsi nutrisi seimbang, tambahkan vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Iritasi mata, seperti mata berair hingga kebutaan, untuk mencegahnya:
- Kenakan kacamata untuk melindungi mata dari paparan abu vulkanik.
- Jangan pernah menggosok mata yang sudah terpapar abu, kedip-kedipkan mata agar abu dapat keluar dengan sendirinya bersama dengan air mata.
- Gatal-gatal pada kulit, untuk mencegahnya:
- Kenakan pakaian yang tertutup agar abu tidak langsung mengenai kulit kita.
- Segera basuh kulit yang terpapar abu dengan air mengalir tanpa menggosok kulit.
- Bila bagian wajah yang terkena abu, seka secara perlahan dengan kain atau handuk yang sudah dibasahi air.
- Mandilah usai bepergian dengan sabun mandi yang lembut, bila perlu gunakan sabun yang mengandung antiseptik.
- Kerusakan kendaraan bermotor:
- Pemukaan kendaraan bermotor yang terkena abu vulkanik dapat dengan mudah tergores.
- Bila masuk ke dalam mesin, dapat mengganggu kerja mesin.
Segera periksa dan bersihkan kendaraan bermotor yang sudah terpapar abu vulkanik.
- Menyebabkan iritasi pada permukaan berbagai benda.
- Pada tahap tertentu dapat membahayakan penerbangan, karena menutupi jarak pandang.
Karena kandungan dalam abu vulkanik yang berbahaya bagi kesehatan, maka setelah hujan abu mereda, kita harus segera membersihkan rumah dan lingkungan kita. Berikut adalah panduan membersihkan abu vulkanik menurut International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN):
- Rencanakan hari untuk bekerja bakti dengan warga di lingkungan sekitar. Jangan libatkan anak-anak atau orang yang sudah berusia lanjut.
- Berkoordinasi dengan petugas kebersihan untuk membuang abu vulkanik.
- Gunakan masker debu dan kacamata, jangan mengenakan lensa kontak.
- Basahi abu dengan memercikkan air sebelum mengambilnya dengan sekop, jangan menyapu abu yang kering karena sangat berbahaya bila terhirup.
- Kumpulkan abu di kantor plastik yang cukup kuat agar tidak tercecer, jangan buang ke talang, selokan, saluran air atau taman. Pastikan abu tidak terkena permukaan benda yang lain.
- Abu vulkanik akan membuat permukaan menjadi licin, jadi berhati-hatilah saat membersihkan abu di tangga atau atap.
- Gantilah pakaian yang telah digunakan saat membersihkan abu sebelum kembali memasuki rumah.
- Saat membersihkan bagian dalam rumah :
- Pastikan bagian luar rumah selesai dibersihkan.
- Pastikan ventilasi yang baik dengan membuka semua pintu dan jendela.
- Gunakan satu pintu masuk untuk menghindari kontaminasi pada area yang sudah dibersihkan.
- Untuk membersihkan pakaian dan tirai, sedot abu vulkanik dengan vacuum cleaner, setelah itu cuci dengan detergen tanpa perlu menggosoknya terlalu keras. Bersihkan pakaian sedikit demi sedikit dengan air yang cukup.
- Untuk membersihkan permukaan berbahan kaca, porselen, enamel dan permukaan akrilik, gunakan spons atau kain yang sudah dibasahi dengan air bercampur detergen. Jangan menggosok, tapi usap dengan lembut agar permukaan benda tidak tergores.
- Beberapa bulan setelah proses pembersihan, AC dan filter harus dirawat.
0 comments:
Post a Comment