Berikut tips kreatif menjadikan mainan sebagai alat
stimulasi yang efektif sesuai dengan usia anak:
- Anak berusia 1-3 bulan; kemampuan anak masih terbatas, namun pendengarannya sudah berfungsi baik. Karena itu, stimulasi kemampuannya dengan :
- Mainan berbunyi, misalnya kliningan sambil ibu menyanyi mengikuti irama kliningan tersebut. Gerakkan mainan sehingga anak mengikuti arah suara. Sesekali, biarkan anak menggenggam mainannya; dengan demikian ibu juga melatih motorik dan penglihatan anak.
- Mainan tekstur, berikan boneka atau mainan dengan tekstur yang berbeda-beda, misalnya flanel, handuk, karet. Coba gesekkan ke lengan anak dan biarkan anak merasakannya.
- Boneka, biarkan anak merabanya sambil ibu bercerita tentang boneka tersebut. Kenalkan boneka tersebut kepada anak dan buatlah semacam dialog antara boneka dengan anak. Ceritakan tentang hal yang sedang kita kerjakan, misalnya saat mengganti popok, sedang mengambil bedak maupun sedang memakaikan baju dan kenapa kita melakukan hal-hal tersebut. Dengan demikian, kosa kata anak bertambah.
- Mainan gantung, misalnya dengan menggantungkan bola berwarna-warni, lalu putar secara perlahan. Biarkan anak menyentuh mainannya. Mainan gantung ini bermanfaat mengasah koordinasi mata dan memperkenalkan warna kepada anak.
- Bola besar, sangat cocok digunakan sebagai penyangga bagi anak berusia 3 bulan. Cobalah menaruh tubuh anak di atas bola, pegang kedua tangannya erat-erat lalu coba gulingkan bola ke depan dan belakang sambil menyanyikan lagu. Gerakan mengayun-ayun ini dapat menenangkan bayi dan merangsang otaknya.
- Usia 3-6 bulan; saat kemampuan motorik anak mulai berkembang, anak mulai mengepal dan sudah belajar merangkak, pilihlah:
- Mainan gantung berwarna-warni beraneka bentuk; bila ada mainan yang berbunyi bisa dipilih juga.
- Cermin kecil, cobalah dekatkan cermin ke wajah anak, perkenalkan wajahnya dan beberapa anggota tubuhnya sendiri.
- Mainan ikat, misalnya mainan berbunyi yang diikatkan di tangan atau di kaki. Anak akan bereksplorasi menggerakkan tangan dan kakinya untuk mengeluarkan bunyi. Mainan ini sangat bermanfaat untuk melatih gerak motoriknya
- Mainan merangkak, misalnya bola atau boneka binatang. Taruh di depan anak supaya anak bergerak dan meraihnya.
- Usia 6-9 bulan, biasanya gigi anak sudah mulai tumbuh dan anak mulai diperkenalkan dengan MPASI (Makanan Pendamping ASI), rangsang kemampuannya dengan:
- Soft teether, biasanya terbuat dari plastik, kain atau karet yang lembut dan aman. Mainan ini sangat baik untuk merangsang pertumbuhan gigi dan umumnya berbunyi jika diguncang.
- Mainan yang berbunyi jika ditekan, biasanya terbuat dari kain, karet atau plastik. Anak bisa memainkannya saat mandi ataupun di tempat tidur. Latih anak untuk memindah-mindahkan mainannya dari tangan yang satu ke tangan yang lain. Langkah ini dapat merangsang sistem saraf, keterampilan motorik dan membantu koordinasi mata dengan tangan.
- Mainan lampu, berkreasilah dengan senter yang diberi lapisan kertas berwarna warni, biarkan anak mengikuti gerak sinar sambil memperkenalkan nama aneka warna.
- Putarkan musik dan tanyakan kepada anak dari mana arah bunyi berasal. Permainan ini sangat baik untuk melatih fungsi pendengaran dan merangkaikan koneksi saraf di otak anak.
- Boneka tangan, kebanyakan anak suka mengamati boneka, pilihlah boneka tangan dengan tokoh yang disukai anak. Rangsang kemampuan anak dengan menyembunyikan boneka di belakang punggung atau di bantal dan biarkan anak mencarinya. Ajak juga anak berkomunikasi dengan menggunakan boneka. Permainan boneka ini dapat melatih konsentrasi dan kemampuan berbahasa anak.
- Usia 9-12 bulan, saat anak mulai belajar berdiri dan berjalan, latihlah fungsi gerak dan konsentrasinya
- Permainan menyusun balok, cincin dengan aneka tekstur dan warna. Permainan ini selain melatih motorik anak, melatih kemampuan anak untuk membedakan mengurutkan benda berdasarkan ukuran atau warna serta melatih kesabaran anak.
- Mainan yang ditabuh, biarkan anak memukul mainannya sambil mendengarkan irama musik.
- Usia di atas 12 bulan, anak sudah mulai bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya dan mulai dipersiapkan untuk memasuki usia sekolah:
- Berikan mainan yang bisa dimainkan bersama teman-temannya, misalnya boneka beraneka bentuk yang diberikan peran, sehingga anak bisa belajar berperan dengan teman-temannya.
- Berikan buku mewarnai dengan pensil warna atau spidol, untuk mengasah motorik halus, mengenal warna sesuai dengan bentuknya, serta mengasah kreativitas anak.
- Mulai perkenalkan anak dengan huruf dan angka berwarna warni.
Hampir semua jenis mainan dapat digunakan untuk
menstimulasi kemampuan anak secara kreatif. Panduan terpenting saat memilih
mainan anak adalah, mainan harus aman bagi anak:
- Pilih mainan multiguna yang sarat akan manfaat, bukan yang mahal : apakah mainan tersebut merangsang kemampuan fisik, motorik, kemampuan berbahasa, mengasak indra peraba dll.
- Utamakan keamanan mainan, apakah catnya mudah terkelupas atau memiliki bagian kecil yang bisa tanpa sengaja tertelan oleh anak sehingga anak keracunan atau tersedak.
- Belilah mainan yang bervariasi, sehingga anak dapat bereksplorasi mengembangkan kreativitasnya.
- Seimbangkan antara mainan pasif dan aktif. Mainan yang menuntut anak aktif bergerak seperti bola dan mainan pasif seperti buku bergambar. Dengan demikian, anak belajar ada saatnya dia diam dan adakalanya dia bisa bermain aktif.
- Berikan mainan satu per satu agar anak bisa melatih konsentrasinya. Belum habis dan tuntas mainan yang satu, sudah datang mainan yang lain. Hal ini juga dapat mencegah kebosanan pada anak.
Dengan kreativitas, permainan bisa menjadi sarana pendidikan yang
sangat menyenangkan. Anak pun akan tumbuh semakin cerdas
dan kreatif.
0 comments:
Post a Comment