Wednesday, 19 February 2014


Melihat anak tubuh sehat dan subur pasti membuat para orang tua bahagia. Apalagi anak suka tidak pilih-pilih makanan, apa saja yang disajikan pasti habis... Berat badannya selalu lebih dibandingkan anak-anak seusianya. Namun apakah postur tubuhnya masih proporsional? Apakah anak ibu masih selincah anak-anak lainnya?

Waspadalah, karena obesitas (kegemukan) tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalaminya. Sebuah studi dalam American Journal of Health Promotion, satu dari tiga orang kelebihan berat badan dan masalah itu muncul sebelum bayi mulai berjalan. Sekitar sepertiga dari anak-anak pada usia 9 bulan berisiko obesitas atau sudah obesitas.
Risiko kesehatan pada anak obesitas pun tidak tanggung-tanggung:
1.      Penyakit kardiovaskular, termasuk gangguan jantung dan tekanan darah tinggi.
2.      Kanker, timbunan lemak yang berlebihan meningkatkan risiko kanker baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.
3.      Meningkatkan risiko asma dan memperparah kondisi asma bagi penderitanya.
4.      Gangguan hati, terutama gangguan metabolisme lemak.
5.      Diabetes mellitus usia dini.
6.      Pada anak wanita, meningkatkan risiko pubertas dini.
7.      Lebih mudah terkena infeksi saluran napas. Jaringan lemak di sekitar dada dan perut dapat mengganggu pergerakan otot-otot pernapasan. Keadaan ini dapat menyebabkan terganggunya kapasitas vital paru, sehingga akan lebih mudah terserang infeksi saluran napas.
8.      Lebih mudah terkena penyakit kulit. Tempat yang sering bergesekan mempertinggi risiko iritasi kulit dan tempat yang berlipat-lipat akibat kelebihan lemak merupakan tempat yang nyaman untuk kuman penyakit.
9.      Sekitar 40-70% anak yang mengalami obesitas akan tumbuh menjadi orang dewasa yang juga kelebihan berat badan (U.S. Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat).

Selain berdampak pada gangguan kesehatan, obesitas pada anak juga memicu rasa rendah diri, depresi dan penurunan prestasi akademik di sekolah.

Kemungkinan terjadinya obesitas pada anak sebenarnya dapat diketahui sejak dini dengan mengecek BMI (Body Mass Index) anak, dan jika ibu kuatir dengan berat badan anak, berikut tips yang dapat ibu lakukan:
1.      Berkonsultasi ke dokter. Dokter anak dapat melihat grafik pertumbuhan anak Anda. Dokter pun dapat membuat berat badan anak naik secara konsisten dan proporsional dengan diet dan aktivitas sesuai kebutuhan anak.
2.      Menerapkan perilaku hidup sehat bagi anak:
  • Membiasakan anak menanggapi rasa laparnya secara wajar.
  • Membatasi waktu anak menonton TV.
  • Memastikan anak cukup tidur, antara 8-10 jam sehari.


Artikel terkait :
http://www.taranatureepa.co.id/produk-tara/kurkur/


0 comments:

Post a Comment