Melihat
anak tubuh sehat dan subur pasti membuat para orang tua bahagia. Apalagi anak
suka tidak pilih-pilih makanan, apa saja yang disajikan pasti habis... Berat
badannya selalu lebih dibandingkan anak-anak seusianya. Namun apakah postur
tubuhnya masih proporsional? Apakah anak ibu masih selincah anak-anak lainnya?
Waspadalah,
karena obesitas (kegemukan) tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa,
anak-anak pun bisa mengalaminya. Sebuah studi dalam American Journal of Health Promotion, satu dari tiga orang
kelebihan berat badan dan masalah itu muncul sebelum bayi mulai berjalan.
Sekitar sepertiga dari anak-anak pada usia 9 bulan berisiko obesitas atau sudah
obesitas.
Risiko
kesehatan pada anak obesitas pun tidak tanggung-tanggung:
1.
Penyakit
kardiovaskular, termasuk gangguan jantung dan tekanan darah tinggi.
2.
Kanker, timbunan
lemak yang berlebihan meningkatkan risiko kanker baik bagi orang dewasa maupun
anak-anak.
3.
Meningkatkan
risiko asma dan memperparah kondisi asma bagi penderitanya.
4.
Gangguan hati,
terutama gangguan metabolisme lemak.
5.
Diabetes mellitus
usia dini.
6.
Pada anak wanita,
meningkatkan risiko pubertas dini.
7. Lebih mudah
terkena infeksi saluran napas. Jaringan lemak di sekitar dada dan perut dapat
mengganggu pergerakan otot-otot pernapasan. Keadaan ini dapat menyebabkan
terganggunya kapasitas vital paru, sehingga akan lebih mudah terserang infeksi
saluran napas.
8.
Lebih mudah
terkena penyakit kulit. Tempat yang sering bergesekan mempertinggi risiko
iritasi kulit dan tempat yang berlipat-lipat akibat kelebihan lemak merupakan
tempat yang nyaman untuk kuman penyakit.
9.
Sekitar 40-70%
anak yang mengalami obesitas akan tumbuh menjadi orang dewasa yang juga
kelebihan berat badan (U.S. Centers for Disease Control and Prevention Amerika
Serikat).
Selain
berdampak pada gangguan kesehatan, obesitas pada anak juga memicu rasa rendah
diri, depresi dan penurunan prestasi akademik di sekolah.
Kemungkinan
terjadinya obesitas pada anak sebenarnya dapat diketahui sejak dini dengan
mengecek BMI (Body Mass Index) anak, dan jika ibu kuatir dengan berat badan
anak, berikut tips yang dapat ibu lakukan:
1.
Berkonsultasi ke
dokter. Dokter anak dapat melihat grafik pertumbuhan anak Anda. Dokter pun
dapat membuat berat badan anak naik secara konsisten dan proporsional dengan
diet dan aktivitas sesuai kebutuhan anak.
2.
Menerapkan
perilaku hidup sehat bagi anak:
- Membiasakan anak menanggapi rasa laparnya secara wajar.
- Membatasi waktu anak menonton TV.
- Memastikan anak cukup tidur, antara 8-10 jam sehari.
Artikel terkait :
http://www.taranatureepa.co.id/produk-tara/kurkur/
0 comments:
Post a Comment