Sunday, 18 October 2015

Masuk angin memang tidak enak. Badan terasa tidak enak, perut terasa kembung, hidung berair, pegal linu, sakitkepala, dan sebagainya.
Fakta & Mitos Tentang “Masuk Angin”Bagi masyarakat awam, kerokan sering dipahami sebagai cara untuk “mengeluarkan angin” dari tubuh lewat pori-pori kulit. Padahal, angin atau udara tidak pernah masuk atau keluar lewat pori-pori kulit. Angin hanya bisa masuk atau keluar lewat organ pernapasan dan pencernaan.

Sebagian orang menghilangkan masuk angin mungkin hanya dengan mengonsumsi obat-obatan, namun sebagian orang lagi ada yang tidak dapat mengusir angin dari dalam tubuhnya bila tidak dikerok.

Metode pengobatan dengan kerokan adalah suatu pengobatan tradisional Jawa yang sudah dikenal sejak ratusan tahun lalu. Semua orang sudah tahu dong, bagaimana cara kerokan; dengan menekan dan menggeserkan benda tumpul seperti uang logam atau alat bantu khusus kerok secara berulang-ulang dengan minyak angin sampai terjadi bilur-bilur berwarna merah.

Ternyata metode pengobatan dengan kerokan ini sudah mendunia lho! Buktinya, ini sebutan di beberapa negara untuk metode pengobatan kerokan.

Di Vietnam: disebut Cao Gio,
Di Kamboja: disebut Goh Kyol (rubbing the wind),
Di Cina: disebut Gua Sha (Gua=menggosok/scraping, Sha=racun/toksin)

Sebenarnya menurut medis, masuk angin itu apa sih?
Ketika kita masuk angin, kita akan kedinginan karena suhu tubuh menurun yang mengakibatkan pembuluh darah di kulit mengalami penyempitan (konstriksi) sebagai kompensasinya agar seluruh tubuh tidak ikut kedinginan. Konstriksi atau penyempitan itu dapat mengakibatkan oksigenasi / pasokan oksigen pada permukaan tubuh berkurang. Jika oksigenasi / kadar oksigen pada permukaan tubuh (terutama bagian belakang) turun atau berkurang, sekujur badan dapat terasa sakit. Selanjutnya, akan muncul gejala bersin pertanda terjadi penurunan temperatur tubuh.
Lalu bila dilihat dari sudut pandang medis, apakah metode pengobatan ini baik dan aman?
Energi atau panas dihasilkan dari gesekan dua benda upaya untuk meningkatkan panas di bagian belakang tubuh ternyata berpedoman pada hukum Einstein (E = MC2). Tapi kita tidak sedang membahas hukum Einstein lho. Lalu apa hubungannya kerokan dengan hukum Einstein? Jadi begini, permukaan kulit tubuh yang digosok-gosok dengan tangan atau suatu benda tumpul secara cepat, akan mengakibatkan suhu tubuhpun akan meningkat. Prinsipnya sama kan seperti hukum Einstein? Panas yang cukup tinggi menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah dalam kulit. Karena pelebaran pembuluh darah, otomatis peredaran darah menjadi lebih lancar dan oksigenasi / aliran oksigen akan lebih baik pada jaringan otot dan organ tubuh, sehingga rasa sakit di tubuh berkurang.

Kerokan dapat menaikkan kadar beta-endorfin sehingga dapat mengurangi rasa nyeri otot (mialgia) dan mengakibatkan penderita merasa lebih enak dan segar, serta merangsang organ visceral atau organ dalam, terutama paru-paru dan jantung sehingga penderita bisa bernapas lebih enak dan lega, peredaran darah juga menjadi lebih baik.
Di Amerika, pengobatan ini masih dalam perdebatan dan dikatakan termasuk ke dalam physical abuse atau kekerasan fisik. Namun, penelitian yang dilakukan oleh dr. Didik Gunawan Tamtomo, seorang dosen fakultas kedokteran di Surabaya terhadap jaringan biopsi kulit sesudah kerokan menunjukkan bahwa tidak terdapat kerusakan kulit, yang ada hanyalah reaksi inflamasi/radang.

Penjelasan medis tentang kerokan:
Inflamasi/radang adalah reaksi dari suatu jaringan hidup yang mempunyai vaskularisasi (sejenis sistem pembuluh darah) terhadap trauma (injury) lokal dan merupakan suatu proses kompleks meliputi perubahan pembuluh darah, jaringan ikat, dan interaksi berbagai jenis sel.
Inflamasi tersebut bertujuan untuk menetralisir agen/zat penyebab trauma dan membersihkan jaringan mati, sehingga dapat dicapai penyembuhan dan perbaikan tubuh. Jadi, inflamasi/radang merupakan salah satu komponen penyembuhan. Inflamasi mempunyai tanda-tanda yang khas, yang diantaranya adalah warna merah (dalam kedokteran disebut rubor) yang terjadi karena jaringan yang meradang menjadi mengandung banyak darah akibat kapiler-kapiler pembuluh darah yang melebar dan kapiler-kapiler yang sebelumnya kosong/menyempit menjadi berisi darah juga, akibatnya sirkulasi darah meningkat dan memberikan warna kemerahan; dan timbul rasa panas (dalam kedokteran disebut calor) yang dapat meningkat 0,5-2 derajat Celsius yang terjadi akibat sirkulasi darah yang meningkat. Itulah penjelasan mengapa ketika dikerok warna kulit dapat berubah menjadi merah.

Tapi ingat yah, setelah kerokan sebaiknya Anda tidak mandi, karena setelah kerokan terdapat peningkatan panas yang menyebabkan pori-pori kulit dalam kondisi terbuka. Mandi akan menyebabkan sel-sel tubuh yang masih panas akibat kerokan akan terkaget bersentuhan dengan air dingin dan dapat membuat sel-sel tubuh tidak stabil.

Konsultasikan kondisi Anda bila sakit tidak kunjung sembuh atau bertambah parah. Perbanyak minum air putih, mengkonsumsi makanan sehat dan minumanhangat yang bergizi, serta istirahat dan tidur secukupnya.Salam sehat!

Sumber:
Buku Saku Dasar Patologi Penyakit Ed.5., www.faktailmiah.com, m.republika.co.id 

0 comments:

Post a Comment