
Makanan berlemak dimana-mana, penyakit yang mengancam
kesehatan jantung kita. Fakta yang terjadi, banyak korban stroke yang diawali
terjadinya pengerasan pembuluh arteri. Walaupun bukan menjadi penyebab utama,
namun arteriosklerosis, nama medis dari pengerasan pembuluh arteri, menjadi
awal mula terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan jantung termasuk
stroke.
Kenali untuk
dihindari!
Aterosklerosis sendiri merupakan
penggumpalan/penimbunan kolesterol atau lemak pada dinding arteri yang
menyebabkan arteri mengalami kerusakan terutama pada organ aorta, jantung,
hati, otak serta pembuluh-pembuluh darah lainnya pada seluruh tubuh.
Jangan abaikan penyakit satu ini!
Bila dipikir-pikir, kita mampu bertahan hidup karena adanya darah
yang mengalir n=bebas di dalam tubuh, bukan? Nah coba bayangkan bila pembuluh
darah kita terhambat. Berbagai gangguan kesehatan dapat bermunculan: kedinginan
dan rasa sakit pada ujung-ujung tangan dan kaki, . pikiran kacau, daya ingat
menurun, ganggren (bagian tubuh mati / tidak merasakan apa-apa, bahkan
kehilangan penglihatan & katarak, atau kalau orang Sunda menyebutnya baal.
Kejadian yang lebih parah bila penyumbatan terjadi di jantung atau di otak yang
akhirnya mengakibatkan penyakit jantung koroner dan stroke yang merupakan
penyakit pembunuh no. 1 di dunia dan menempati posisi ketiga di Indonesia.
Gejala-gejala aterosklerosis
1. Nyeri di daerah dada
Salah satu tanda pertama aterosklerosis adalah timbulnya nyeri di
daerah dada.
Kondisi ini secara medis disebut juga sebagai angina pectoris yaitu mengerutnya otot jantung karena kurangnya
pasokan oksigen (myocardial iscehmia). Rasa sakit yang
timbul bisa amat hebat dan terutama terasa di daerah tulang dada. Rasa nyeri
mungkin juga menjalar ke bahu, punggung, lengan, leher, atau rahang.
2. Lemah dan lelah
Kurangnya pasokan oksigen dalam tubuh, terutama di otak, dapat
membuat seseorang merasa lemah dan cepat lelah.
3. Sesak napas
Aterosklerosis juga ditandai dengan sesak napas atau bahasa
medisnya dikenal dengan nama dyspnea. Sesak
napas terjadi karena kebutuhan oksigen untuk jantung tidak bisa dipenuhi.
Tingkat pernapasan juga akan naik sebagai usaha untuk menyediakan lebih banyak
oksigen ke otot jantung.
4. Aritmia
Penyumbatan arteri koroner bisa memotong suplai darah ke jantung.
Hal ini menyebabkan berkurangnya fungsi otot-otot jantung dan
jantung berpotensi mengalami aritmia atau detak jantung tidak teratur.
Penyumbatan aliran darah ke jantung menyebabkan kerusakan total dari otot
jantung dan memicu serangan jantung.
5. Mual dan berkeringat
Mual dan berkeringat banyak ditemui pada orang yang mengalami
penyakit arteri koroner karena suplai oksigen terganggu oleh penumpukan lemak
tersebut.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya aterosklerosis bisa dari berbagai hal. Yang paling berpengaruh adalah kegemukan. Mengapa? Karena tidak ada orang gemuk yang memiliki kadar lemak sedikit. Orang gendut manapun juga di seluruh dunia pasti memiliki kadar lemak berlebih di dalam tubuhnya. Hal itu dipicu oleh seringnya mengonsumsi makanan berlemak dan junkfood, kurangnya mengonsumsi serat, kurang berolahraga, hipertensi, merokok, faktor keturunan, stres, konsumsi gula dan karbohidrat.
Konsumsi makanan seimbang, membatasi garam, dan fast food,
olahraga teratur dan tidak merokok akan dapat menghindarkan dari kejadian
atherosklerosis dan arteriosklerosis. Ditambah mengonsumsi asam lemak omega3 yang bebas kolesterol akan membantu mengikis lemak yang menjadi penyebab tersumbatnya
pembuluh darah.
Sumber:
Amazine.com, news-medical.net, meetdoctor.com, webmd.com
0 comments:
Post a Comment