Sunday, 13 December 2015

Mie memang menjadi sajian utama di negara Cina dan Hongkong. Tapi tahukah Anda, negara mana yang terbanyak mengonsumsi mie setelah kedua negara itu? Jawabannya adalah Indonesia. Yap! Negara tercinta kita ini yang terkenal dengan nasi sebagai bahan makanan utamanya, ternyata menjadi urutan ketiga dalam mengonsumsi mie setiap tahunnya. Bahkan di Tahun 2013, Indonesia menempati urutan kedua di dunia. Apakah kita patut berbangga hati akan “prestasi” ini? Tentu saja tidak. Kita harus prihatin akan kenyataan ini.

Mie adalah panganan yang mudah dalam pengolahannya, bukan hanya itu, untuk mendapatkannya pun tidaklah sulit. Kita cukup mendatangi warung atau minimarket yang kita temukan, niscaya mie dalam bentuk kemasan siap untuk dibeli.

Health alert!
Anda sebaiknya mengetahui hal ini!

Dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat, telah melakukan percobaan dan mengungkap sebuah fakta mengejutkan dari apa yang terjadi di dalam perut dan saluran pencernaan setelah mengonsumsi mie instan. Percobaan itu dilakukan menggunakan kamera sebesar pil yang dimasukan ke dalam perut manusia dan memperlihatkan bagaimana mie diproses di dalam organ pencernaan kita. Ternyata dalam waktu dua jam, mie di dalam lambung masih dalam keadaan utuh. Hal itu membuktikan bahwa mie bukanlah makanan yang sehat karena tingkat kesulitan untuk mengolahnya sangat tinggi. Dari kenyataan itu saja, rasanya kita sudah seharusnya takut untuk mengonsumsi mie walau hanya sekali, apalagi setiap hari.

Fakta lain ditunjukkan oleh sebuah studi yang Diterbitkan dalam The Journal of Nutrition, dengan melibatkan 10.711 orang dewasa di Korea Selatan menemukan bahwa makan dua porsi atau lebih mie instan dalam seminggu dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung. Selain itu, di dalam studi tersebut juga menemukan bahwa wanita yang makan mie instan dua kali seminggu atau lebih memiliki resiko hingga 68% akan mengalami sindrom kardiometabolik.

Semua fakta di atas dapat dibuktikan bukan hanya dari studi laboratorium oleh pakar kesehatan. Kita sebagai orang awam juga bisa melihat dengan kasat mata bagaimana jeleknya dampak yang dibawa mie tersebut. Makanan yang sehat tidak akan mampu bertahan hingga bertahun-tahun tanpa berjamur dan busuk. Coba kita sisihkan sedikit waktu untuk mencari tahu apa saja bahan berbahaya yang dikandung sebungkus mie?

Kandungan di dalam mie dan efekmya pada tubuh kita:
  • Propelene Glycol:Propelene Glycol adalah kandungan di dalam mie instan yang berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan hati dan gagal ginjal.
  • Sodium:Kandungan sodium yang tinggi di dalam sebungkus mie instan menyebabkan seseorang terkena penyakit diabetes. Hal ini dikarenakan sodium di dalam mie seratus persen diserap oleh tubuh. Amat mudah untuk dijelaskan bukan? Namun pada kenyataannya amat sulit untuk dihindari. Bagi wanita akan memberi bahaya tersendiri, salah satunya mengangganggu hormon yang menyebabkan jadwal bulanan menstruasi pada wanita dapat terganggu dan menimbulkan jerawat.

  • Lilin:Kandungan lilin tersebut yang membuat mie tidak lengket, sehingga ketika dimasak secara otomatis mie akan memecah dengan sendirinya. Sementara tubuh kita kesulitan untuk mencerna zat lilin tersebut. Waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna lilin sekitar 2-3 hari.
  • Lemak dan natrium:Kandungan lemak dan natrium di dalam sebungkus mie instan juga sama tingginya dengan sodium. Seperti yang sudah kita ketahui, mengonsumsi garam berlebih dapat menyebabkan berbagai macam penyakit: kolesterol, darah tinggi, obesitas, gangguan prostat dan saluran kencing, hingga gagal ginjal. Untuk yang memiliki riwayat sakit maag, sebaiknya hindari mengonsumsi mie. Natrium yang ada di dalam bumbu memiliki sifat menetralkan lambung, sehingga menyebabkan lambung kita akan mensekresi asam dalam jumlah yang besar agar makanan khususnya mie instan tadi dapat dircerna dengan baik. Akibat terlalu banyaknya kandungan natrium yang keluar, kadar asam lambung akan mengalami peningkatan, sehingga dengan meningkatnya kadar asam lambung ini akan terjadi pengikisan pada dinding lambung.
  • HVP atau Hidrolized Vegetable Protein:HPVadalah jenis protein yang dihidrolisasi dengan asam klorida ataupun dengan enzim. Zat kimia ini dapat menurunkan metabolisme kita. Jangan berpikir Mie Instan dapat memberi energi bagi kita karena sebenarnya Mie Instan hanya akan memberi sedikit energi dan menurunkan kembali.
  • Bahan pengawet yang disebut Tertiary-butyl hydroquinone atau TBHQ:Bahan kimia ini amatlah berbahaya karena dapat memicu kanker. Terlebih lagi apabila bahan berbahaya ini masuk ke dalam tubuh anak. Selain menyimpan penyakit untuk anak di masa depan, efek langsung yang terjadi adalah anak mengalami malnutrisi atau kekurangan nutrisi karena TBHQ akan menghambat penyerapan nutrisi dalam tubuh anak.
  • Mono Sodium Glutamate / MSG:MSG sangat tidak baik untuk tubuh maupun otak kita. Mengkonsumsi MSG dapat memberi efek ringan hingga serius. Sederhananya adalah sakit kepala sebelah atau migrain hingga vertigo. MSG dapat memicu timbulnya sakit kepala karena tubuh yang tidak menerima zat berbahaya ini sehingga penolakan tersebut menyebabkan syaraf pada otak kelelahan mengolahnya.

Untuk Anda yang sudah terlanjur menyukai mie, sebaiknya mulai mengurangi frekuensi mengonsumsinya. Usahakan tidak mengonsumsinya lebih dari 1 kali seminggu. Dan lebih baik lagi apabila mie direbus dua kali. Jadi air rebusan yang pertama dibuang terlebih dahulu, lalu ulangi proses perebusan untuk mengurangi kadar zat kimia di dalamnya.

Occasionally eating a package of instant noodles clearly won’t kill you, but when you make a habit of substituting convenience foods for real food, it’s only a matter of time before health problems will likely develop.


Sumber:
http://www.healthyfoodteam.com/
http://articles.mercola.com/
http://halosehat.com/

0 comments:

Post a Comment