Liburan tahun baru sudah di depan
mata, apa rencana Anda menghabiskan waktu luang tersebut? Jalan-jalan ke pantai, berpetualang ke tempat-tempatbaru, mengunjungi kota-kota yang
belum pernah dikunjungi sebelumnya? Apapun itu, jangan hanya diam di rumah
saja!
Jangan takut akan matahari yang pasti
akan bermesraan dengan kulit Anda ketika bersenang-senang di pantai atau
berjalan-jalan di kota. Memang benar mitos yang mengatakan terpapar matahari
terlalu sering berbahaya bagi kulit, namun matahari tidak sejahat itu kok.
Yuk kita pelajari lebih jauh sang
pemberi cahaya kehidupan kita sehari-hari ini agar kita bisa menyiasati kapan
waktu yang tepat untuk bermanja-manja dengan sang matahari!
Matahari adalah sinar radiasi
ultraviolet alam. Radiasi ultraviolet merupakan energi panas yang menimbulkan
perubahan suhu, tekanan dan kelembaban udara di bumi.
Radiasi sinar UV menurut panjang
gelombangnya dibagi tiga jenis, yaitu:
1.Sinar UV-A
UV-A adalah sinar UV yang paling
banyak menimbulkan radiasi, dengan panjang gelombang 100-290 nm. Sinar UV-A
meliputi 95% radiasi yang mencapai permukaan bumi dan 30-50 kali lebih umum
dari sinar UV-B walaupun kurang intens. Radiasi UV-A menembus sampai dermis
dan dapat merusak serat-serat yang berada di dalamnya. Selain itu, UV-A
dapat menembus kaca. Intensitas radiasi UV-A lebih konstan daripada UV-B. Efek
yang ditimbulkan adalah pigmentasi kulit, kerusakan kulit dan kerutan.
2.Sinar UV-B
UV-B memiliki panjang gelombang
290-320 nm. Sinar ini biasanya hanya merusak lapisan luar kulit (epidermis).
Sinar UV-B memiliki intensitas tertinggi saat sinar matahari terang (antara jam
10:00-14:00). Sebagian sinar UV-B terblokir oleh lapisan ozon di atmosfer.
UV-B tidak menembus kaca.
Dalam jumlah kecil, radiasi UV-B
bermanfaat untuk sintesis vitamin D dalam tubuh, tetapi paparan berlebihan
dapat menimbulkan kulit kemerahan atau terbakar dan efek berbahaya sintesis
radikal bebas yang memicu eritema dan katarak. Sinar ini juga menyebabkan
kerusakan fotokimia pada DNA sel sehingga memicu tumbuhnya kanker kulit.
3.Sinar UV-C
UV-C memiliki panjang gelombang 320-4
nm. UV-C menimbulkan bahaya terbesar dan menyebabkan kerusakan terbanyak.
Namun, mayoritas sinar ini terserap di lapisan atmosfer (ozon). Dengan
meluasnya kerusakan lapisan ozon karena pelepasan bahan kimia tertentu ke
lingkungan, seperti CFC (Freon) dan lainnya, akan banyak UV-C yang lolos ke
bumi dan menimbulkan berbagai dampak yang merugikan bagi manusia.
Dalam batas-batas tertentu, penggunaa
radiasi UV tidak berbahaya, bahkan sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia.
Radiasi UV bermanfaat untuk memberikan warna kulit secara alami (pigmentasi
kulit), sebagai pembangkit listrik tenaga surya, menghangatkan suhu bumi,
membantu proses fotosintesis tumbuhan dan lainnya.
Namun, bila tidak mengikuti aturan
akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi kehidupan di bumi. Radiasi UV dapat
merusak DNA dengan memutus ikatan gen-gen yang terkena radiasi dan mengaktifkan
bahan kimia dalam tubuh yng dapat memicu timbulnya kanker. Selain itu, UV juga
dapat meyebabkan noda-noda cokelat serta penebalan dan kulit kering.
Sekarang Anda sudah paham kan, kapan
sinar matahari dapat dijadikan sahabat, kapan saatnya untuk dihindari. Di bawah
ini kami berikan beberapa tips mudah untuk Anda dalam menjaga kesehatan kulit
dari pengaruh buruk sinar ultraviolet dari matahari.
Tips untuk Melindungi Kulit dari
Radiasi Sinar UV:
- Batasi kulit terkena sinar matahari secara langsung dengan mencari tempat yang teduh, khususnya pada jam 10.00 hingga 16.00 karena pada saat itu radiasi UV sangat berbahaya, yakni pada saat matahari sedang terik-teriknya. Jangan merasa aman hanya karena langit mendung. Radiasi UV bisa melewati awan dan kabut.
- Kenakan kemeja lengan panjang, celana panjang, sarung tangan, topi bertepi lebar atau payung. Hindari pakaian tipis yang tembus radiasi.
- Hindari permukaan yang dapat memantulkan sinar matahari, seperti air, pasir, lantai yang mengkilap dan lain-lain.
- Gunakan pelembab (lotion) atau tabir surya dengan SPF minimal 15. Oleskan setiap 2 jam sekali sewaktu berada di luar ruangan dan saat berenang atau berkeringat. Oleskan ke kulit sekitar 20 menit sebelum terkena sinar matahari, lalu oleskan kembali 20 menit setelah terkena sinar matahari langsung.
- Berikan perlindungan ekstra pada bayi dan anak-anak. Tapi hindari penggunaan tabir surya pada bayi.
- Periksa seluruh kulit setiap 3 bulan untuk mengetahui ada kelainan atau tidak.
Sumber:
http://gosehat.com/
www.majalahkesehatan.com
0 comments:
Post a Comment