Penulis pernah mendengar cerita seorang anak berumur sekitar 12
tahun yang menderita thalassemia. Namun saat itu penulis belum begitu
paham tentang hal itu dan tidak mencari tahu lebih jauh tentang hal itu. Hingga
pada suatu hari penulis mendapat berita dari seorang teman, anak yang sekitar 2
tahun yang lalu itu berumur 12 tahun itu sedang sekarat. Penulis pun mencari
tahu apa sebenarnya thalassemia itu?
Thalassemia merupakan salah satu jenis penyakit yang menyerang sel
darah merah. Sel darah merah atau yang juga dikenal dengan nama eritrosit) ini
di ambil dari Bahasa Yunani, yaitu erythros
yang berarti merah dan kytos yang berarti selubung sel. Sel darah
yang dibentuk dari hemoglobin ini merupakan jenis sel darah yang paling banyak
terdapat dalam darah kita. Tahukah Anda mengapa ia disebut sel darah merah? Itu
karena ia memang memiliki warna kuning kemerahan di mana warna merah akan
bertambah merah jika di dalamnya banyak mengandung oksigen.
Waspada:
Thalassemia
merupakan penyakit keturunan terbanyak di dunia. Asia Tenggara disebut sebagai
wilayah yang paling banyak memiliki manusia bersifat pembawa (carrier). bahkan
6-10% penduduk Indonesia membawa sifat thalassemia.
Dan yang lebih mengerikan, ternyata bukan hanya HIV AIDS yang
tidak bisa disembuhkan, sampai saat ini penyakit ini pun belum bisa
disembuhkan. Pengobatan yang bisa dilakukan hanya melalui transfusi darah.
Transfusi darah bertujuan menggantikan sel darah merah dan berupaya meringankan
kerja limpa dan hati serta produsen sel darah merah.
Ketika seseorang dinyatakan menderita thalassemia, berarti ia
mengalami gangguan dalam pembentukan hemoglobin si pembawa oksigen, dan umur
sel darah merah pun menjadi lebih pendek dari biasanya (kurang dari seratus
hari). Kekurangan oksigen di dalam sel-sel tubuh akan menyebabkan organ-organ
di dalam tubuh menjadi kurang energi, akibatnya penderita thalassemia mengalami
asfiksia akut. Asfiksia adalah keadaan tubuh kekurangan oksigen sehingga hampir
tidak ada oksigen yang dapat disalurkan ke seluruh tubuh yang lama-lama akan
menyebabkan jaringan kekurangan oksigen, edema, gagal jantung kongestif, bahkan
kematian.
Penderita thalassemia akan mengalami pembesaran limpa dan hati
serta perubahan struktur tulang wajah menjadi lebih besar. Tulang wajah menjadi
lebih besar dikarenakan sel darah merah yang diproduksi tulang pipih pada wajah
lebih lekas rusak, akibatnya tulang pipih harus memproduksi lebih banyak dan
lebih sering lagi, karena itu terjadilah pembesaran tulang. Pada wajah terjadi
penonjolan dahi, menjauhnya jarak antar-mata dan semakin menonjolnya tulang
pipi. Akibatnya, tulang hidung terlihat melesak.
Gejala thalassemia:
Seseorang sebelum divonis menderita thalassemia akan mengalami
beberapa gejala yaitu:
- Pusing.
- Muka pucat.
- Badan lemas.
- Sulit tidur.
- Nafsu makan hilang.
- Infeksi berulang.
Berdasarkan gejala klinis dan tingkat
keparahannya, thalassemia dibagi menjadi :
1. Thalassemia Mayor
Pengidap thalassemia mayor tampak normal saat lahir, namun pada
usia 3-18 bulan akan mulai terlihat adanya gejala anemia dan gejala lainnya
seperti jantung berdetak lebih kencang serta facies cooley. Facies cooley merupakan ciri khas thalassemia mayor
yang ditandai dengan batang hidung masuk ke dalam dan tulang pipi menonjol
akibat sumsum tulang yang bekerja terlalu keras untuk mengatasi kekurangan
hemoglobin. Pada umumnya, pengidap thalassemia mayor harus menjalani transfusi
darah dan pengobatan seumur hidup. Tanpa perawatan yang baik, hidup pengidap
thalassemia mayor hanya dapat bertahan sekitar 1-8 tahun.
2. Thalassemia Minor/Trait
Pengidap thalassemia minor atau trait tampak seperti orang sehat,
namun membawa sifat thalassemia yang dapat diturunkan kepada anak-anaknya.
Pengidap thalassemia minor sering disebut sebagai pembawa sifat thalassemia.
Thalassemia minor sudah ada sejak lahir dan akan tetap ada di sepanjang hidup
pengidapnya, tapi tidak memerlukan transfusi darah di sepanjang hidupnya.
3. Thalassemia Intermedia
Thalassemia intermedia merupakan kondisi di antara thalassemia
mayor dan thalassemia minor. Pengidap thalassemia intermedia mungkin memerlukan
transfusi darah secara berkala dan dapat bertahan hidup sampai usia dewasa.
Kita memang tidak pernah tahu berapa lama kita akan hidup di dunia
ini, dan kita juga tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada diri kita
kelak. Tapi penulis selalu berharap ada keajaiban bagi anak yang sekarang
berumur 14 tahun itu. Thalassemia tidak merenggut nyawanya dan dia bisa sehat
kembali sehingga dapat menikmati keceriaan masa kecil seperti anak-anak lain,
hingga dewasa. Ketika hari ini Anda masih sehat dan memiliki anak-anak yang
mungkin tidak se-cerdas Einstein tapi sehat sempurna, itu adalah anugerah
terbesar dari Yang Maha Esa.
Sumber:
www.medscape.com
www.healthline.com
0 comments:
Post a Comment